Cerita Tahanan di Masa Pelarian, emang Enaaak?

Senin, 24 April 2017 – 07:13 WIB
Kasat Reskrim AKBP Shinto Silitonga (kiri) menunjukkan tiga tahanan yang sudah ditangkap dan balok yang digunakan menjebol teralis atap tahanan Mapolsek Tambaksari. Foto: YUAN ABADI/RADAR SURABAYA/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Saiful Haq, 30, merupaan salah satu tahanan yang kabur dari sel Polsek Tambaksari, Surabaya, bersama enam temannya.

Kabur dengan harapan mendapatkan kebebasan, namun hidup warga Jalan Kedung Rukem Surabaya ini malah terkatung-katung.

BACA JUGA: Taruh Gergaji Dalam Bra, Istri Tahanan Benar-Benar Nekat

Bahkan untuk bertahan hidup selama pelarian, dia mengandalkan dari hasil mengamen bermodalkan ukulele bekas yang diperoleh dari pemulung.

Kepada polisi, Saiful mengaku usai kabur dari tahanan Polsek Tambaksari, dia naik truk menuju ke arah Sepanjang. Di sana, ia menemui seorang temannya yang akhirnya mengantarkannya ke Mojokerto.

BACA JUGA: Empat Tertangkap, Langsung Dor! Dor! Dor! Dor!

"Saat itu saya hanya berpikir bagaimana saya menjauh dari Surabaya," ungkap Saiful saat dirilis di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (23/4).

Saiful menjelaskan, sebelum melanjutkan perjalanan, dia meminta temannya untuk memberinya uang saku.

BACA JUGA: 7 Tahanan Kabur, Kapolsek Triyo Dicopot

Kemudian temannya memberikan uang Rp 100 ribu. Modal itulah yang ia gunakan untuk melanjutkan perjalanan ke Jepara, Jawa Tengah.

"Uang tersebut saya gunakan untuk naik bus ke Jepara. Saya tidak punya kenalan atau kerabat di sana. Saat itu saya hanya ingin kabur saja," lanjut Saiful.

Tahanan kasus narkoba ini menjelaskan, setelah tiba di Jepara, uang sakunya nyaris habis. Hanya tersisa beberapa lembar ribuan yang cuma cukup buat makan sekali.

Lantaran tidak punya tujuan, satu dari tujuh tahanan Polsek Tambaksari yang kabur ini mengaku hanya berkeliling saja dengan berjalan kaki. Hingga, dia sampai ke wilayah Blora.

"Sisa uang terakhir saya habis, ketika sampai di daerah Jalan Raya Blora-Cepu, Dusun Jiken, Kecamatan Blora, Jawa Tengah," terangnya.

Dalam posisi kelaparan dan tidak memiliki uang sepeser pun, dia lantas memiliki ide untuk mengamen.

Dia mendatangi sejumlah pemulung yang lewat atau rumah yang digunakan untuk pengepul barang bekas.

Dari salah satu pemulung itu, dia mendapatkan ukulele bekas. Dengan suara dan keahlian pas-pasan, dia menggunakannya untuk mengamen.

"Saya mengamen di rumah-rumah dan lampu merah, dari hasil mengamen saya mendapatkan uang Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu," ujar laki-lali bertato bunga di tangan kanan kirinya tersebut.

Kasat Resnarkoba AKBP Roni Faisal Saiful Faton menjelaskan, keberadaan Siaful diketahui setelah pihaknya berkoordinasi dengan Polres Jepara dan Polda Jateng.

Ketika mendapatkan informasi Saiful di sana, polisi lantas melakukan penangkapan. "Kami kejar sampai ke Jepara dan berhasil ditangkap di Blora" ujar AKBP Roni.

Penangkapan tersangka Saiful Haq dilakukan pada kamis malam (20/4) sekitar pukul 19.00 hingga 20.00 WIB.

Dengan tertangkapnya Saiful maka jumlah tahanan kabur yang berhasil ditangkap sebanyak enam orang.

Masih satu pelaku yang belum tertangkap, yakni Salman. "Kami masih melakukan pengejaran terhadap satu tersangka lagi yang masih kabur," jelasnya. (yua/no)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Terus Buru Sisa Tahanan Polres Malang yang Kabur


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler