jpnn.com, JAKARTA - Kerja keras pelaku UMKM Tahu Bakso Udang Semarangan berbuah hasil, usai jalan terjal yang dialaminya, terutama masa pandemi.
Hal itu dialami oleh Christina Agustine, pemilik usaha Tahu Bakso Udang Semarang.
BACA JUGA: Efek Lapak Ganjar Mantap, Omzet Bisnis Keripik Mahasiswi Tembus Jutaan Rupiah
Menjadi korban pemutusan hubungan kerja dan kesulitan uang membuat Christina akhirnya memutuskan memulai usahanya sendiri dengan memproduksi tahu bakso udang.
Terus berusaha, kemudian Christina akhirnya ikut dalam program Lapak Ganjar.
BACA JUGA: Omzet Perajin Dekorasi Bunga Melejit Setelah Promosi lewat Lapak Ganjar, Mantap!
“Saya coba-coba ikut mempromosikan tahu bakso udang (produk makanannya). Saya kirim foto saya, berupa foto produk saya. Tag pak Ganjar dan nomor WA (WhatsApps) saya, kemudian puji Tuhan bisa di-repost di Lapak Ganjar,” ungkap Christina di Kaliwiru, Semarang, Sabtu (6/8).
Promosi melalui akun resmi Ganjar pun berbuah manis, mulai dari antusiasme warganet yang mencari tahu produknya, sampai peningkatan produksi yang luar biasa.
BACA JUGA: Lapak Ganjar Pranowo Berhasil Membawa Madu Lokal Go International
“Ternyata, antusiasnya luar biasa setelah ikut Lapak Ganjar. Itu, permintaan produk saya yang biasanya hanya di seputaran Semarang, Alhamdulillah, sudah lumayan ramai. Setelah ikut Lapak Ganjar memang permintaan dari luar kota meningkat,” sambungnya.
Reseller produknya dari luar kota bermunculan, seperti di Surakarta, Cilacap dan lainnya. Tidak hanya itu, omzet tahu bakso pun bertambah dari luar kota seperti Yogyakarta, Pati, Kudus, Ungaran, Salatiga, Bekasi, Bandung (Jabar), Jakarta, hingga Surabaya (Jatim).
“Waktu saya tanya (para reseller dan pelanggan), tahu kalau ada tahu bakso udang dari mana? Ternyata dari program Lapak Ganjar itu,” tuturnya mengenang.
Christine mencontohkan peningkatan usaha seperti adanya permintaan dari Solo dalam satu minggu mencapai sekitar 50 boks. Dari Cilacap juga bertambah.
Semula hanya 10 boks per pekan, akhirnya menjadi 50-70 boks.
Perekonomian keluarga pun berangsur membaik setelah adanya peningkatan permintaan. Sebab, di masa pandemi, suaminya harus keluar dari pekerjaanya.
Otomatis, keuangan keluarga jadi oleng. Mereka pun bahu-membahu menyeriusi usaha tahu bakso, dan memanfaatkan Lapak Ganjar.
“Ternyata dengan kami berdua menyeriusi usaha ini dan ada program Lapak Ganjar, semua kebutuhan yang tadinya, bayar sekolah itu walaupun daring tetap harus terbayar, cicilan motor, listrik, segala macam itu kan setiap bulan harus keluar ya. Lama-kelamaan itu tetap bisa teratasi, teratasi, teratasi,” ucapnya.
Sebagai informasi, Lapak Ganjar merupakan terobosan yang dilakukan Ganjar Pranowo dengan memanfaatkan jumlah pengikut (followers) di akun Instagramnya. Tujuannya, untuk membantu mendongkrak penjualan pelaku UMKM di wilayah Jawa Tengah. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul