Cetak Pebisnis Pertanian, Mentan SYL Luncurkan BUPK

Sabtu, 22 Juli 2023 – 09:53 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meluncurkan Badan Usaha Pertanian Kampus (BUPK) di Unhas Convention Center Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/7). Foto: BUPK

jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meluncurkan Badan Usaha Pertanian Kampus (BUPK) di Unhas Convention Center Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (21/7). Badan tersebut bertujuan untuk mencetak banyak petani muda dan pebisnis pertanian.

Kerja sama pembentukan BUPK ditandatangani antara Universitas Hassanudin Makassar dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa.

BACA JUGA: Strategi Kementan Menghadapi El Nino

SYL mengatakan Kementan telah menetapkan arah kebijakan pembangunan agraria, yaitu pertanian maju, mandiri, dan modern.

"Arah kebijakan ini menjadi pedoman untuk bertindak cerdas, cermat, dan akurat bagi jajaran Kementerian Pertanian dalam mencapai kinerja yang lebih baik, mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki, memanfaatkan teknologi mutakhir, dan korporasi petani sesuai arahan Bapak Presiden," katanya.

BACA JUGA: Kementan Dorong Daerah Tambah Luasan Lahan untuk Memperbanyak Produksi Kedelai

Mentan menambahkan jika pendidikan vokasi memiliki posisi penting dalam pengembangan SDM.

"Di saat puncak bonus demografi, di mana usia kerja mendominasi proporsi penduduk indonesia, artinya kami harus sediakan peluang kerja sebanyak-banyaknya, kami harus siapkan kapasitas mahasiswa dan alumni agar produktif dan kompetitif,” tuturnya.

BACA JUGA: Lewat Pelatihan Sejuta Petani & Penyuluh, Kementan Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan

Menurutnya, salah satu upaya untuk menumbuhkan wirausaha muda pertanian melalui pendidikan adalah dengan pembentukan BUPK dan pengelolaan secara bersama antara Polbangtan/PEPI Lingkup Kementan dengan perguruan tinggi mitra.

"BUPK adalah wadah bagi mahasiswa, alumni perguruan tinggi dan pemuda tani yang akan menjadi entrepreneur atau pengusaha pertanian, sekaligus menjadi penggerak dan pencipta lapangan kerja di sektor pertanian serta mengembangkan usahanya," katanya.

Dalam upaya menumbuhkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian, Mentan mengajak semua pihak untuk mengubah paradigma.

"Sektor pertanian merupakan sektor yang menarik dan menjanjikan apabila dikelola dengan tekun dan sungguh-sungguh, menanamkan kesadaran akan kebutuhan pangan nasional," katanya.

BUPK sendiri merupakan gagasan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam menjawab tantangan dunia pertanian di masa depan sekaligus regenerasi petani.

"Badan Usaha Pertanian Kampus sebenarnya yang diinginkan kami (pemerintah dan kampus) untuk bersinergi untuk meningkatkan swasembada pangan," katanya.

Eks gubernur Sulsel itu menambahkan BUPK melakukan proses bisnis pertanian, produksi, pasca panen, pemasaran, benar benar bisnis, bukan hanya teori. Dengan pengelolaan profesional sebagai unit bisnis.

Sebagai motivasi untuk para mahasiswa yang hadir, Mentan pun sempat berdialog dengan petani milenial secara online.

Sementara Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan dengan adanya badan usaha tersebut, para mahasiswa Polbangtan diharapkan menjadi lulusan siap kerja bahkan sebagai pencetak lapangan kerja.

"Kami sudah bangun badan usaha pertanian kampus, insyaallah akan segera diluncurkan," kata Dedi.

Dia menjelaskan badan usaha itu akan menjadi organisasi sekaligus unit kerja di kampus yang ditujukan agar para alumni siap berbisnis sendiri.

Mereka akan diasah untuk menekuni bidang agribisnis dengan berbagai fasilitas seperti smart green house yang saat ini terus didorong Kementan.

"Ini semua akan mengarah ke sana sehingga kita memperkuat pendidikan vokasi," kata Dedi.

Sedangkan Polbangtan Gowa sudah memiliki sebuah BUPK yang diberi nama Go-AGRise.

Go-AGRise diambil dari akronim Polbangtan Gowa Agribusiness Venture. Nama ini juga menunjukkan visi menjadi bisnis yang maju dan terus bertumbuh dan berkembang.

Go-AGRise adalah Badan Usaha Pertanian Kampus Polbangtan Gowa, yaitu badan usaha mandiri yang merupakan unit usaha Koperasi Kesuma Polbangtan Gowa, berbadan hukum koperasi.

Go-AGRise memiliki beberapa unit bisnis, yaitu peternakan unggas, pupuk kompos, hortikultura, dan pengolahan kakao.

Sedangkan lingkup kerja sama pengelolaan BUPK Polbangtan Gowa dan Universitas Hasanuddin antara menjadi pembina.

Kemudian BUPK Unhas menjadi mitra offtaker dari produk yang dihasilkan BUPK Polbangtan Gowa, atau sebaliknya.

Kemudian BUPK Polbangtan Gowa bermitra dengan BUPK UNHAS dalam hal penyediaan bahan baku, market place, dan proses bisnis lainnya.

BUPK Polbangtan Gowa dan BUPK UNHAS juga berkerja sama menghasilkan produk bersama yang disepakati oleh kedua belah pihak.

Mewakili Rektor, Sekretaris Universitas Hasanuddin Sumbangan Baja menyambut baik peluncuran BUPK Polbangtan Gowa kerja sama dengan Universitas Hasanuddin.

"Proses pembahasan BUPK memang sudah cukup lama, dan hari ini kami luncurkan. Sebelumnya kerja sama dengan Kementan sudah lama terjalin, dan masalah ada di pemasaran, semoga BUPK hadir sebagai solusi," ujarnya.

Dia mengatakan Universitas Hasanuddin melakukan penyesuaian kurikulum dari Merdeka Belajar, dengan mengarahkan mahasiswa kepada agribisnis.

"Harapannya dengan kerja sama ini akan lahir lebih banyak pengusaha petani milenial dan unit bisnis agribisnis," ujarnya.

Sejumlah petani milenial yang dihadirkan secara online dalam kegiatan ini. Di antaranya Ais, petani asal Bogor yang mengembangkan komoditas cabe Katokkon asal Tana Toraja.

Keunikan cabai Katokkon ini pun menjadi daya tarik tersendiri karena dikenal sebagai cabai terpedas di Indonesia.

Ais memperoleh omset total Rp1,5 miliar per hektare, dengan biaya tanam Rp250 juta-Rp300 juta dengan siklus dua kali penanaman.

Ada juga Indah, petani milenial asal Bali, dengan usaha Agrowisata Strawberry dengan sistem irigasi tetes.

Dengan lahan seluas 7 hektare, ia mampu meraup omzet satu bulan Rp 300 juta.

Ade, petani tanaman hias dengan pasar ekspor dengan total kontrak periode 2021-Maret 2023 Rp 2,1 triliun. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Dorong Petani Muda Mengambil Peluang di Tengah Ancaman Pangan Global


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler