Cetak Pengusaha Muda, BRI & Universitas Indonesia Kembangkan BRIWORK Startup Center

Jumat, 30 Agustus 2024 – 15:56 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Universitas Indonesia (UI) untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswa. Foto: BRI

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk meningkatkan jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswa.

Keduanya memadukan layanan perbankan dan aktivitas co-working space untuk menunjang kegiatan mahasiswa, terutama yang berkaitan dengan pengembangan startup, yakni BRI UI-BRIWORK Startup Center di Gd. Annex Area Balairung UI Kampus Depok.

BACA JUGA: Pertama Kalinya, Bridgestone Mulai Distribusi Ban Pakai Mobil Listrik Niaga

Peresmian dilakukan oleh Direktur Retail Funding and Distribution Andrijanto dan Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, pada 21 Agustus 2024.

UI-BRIWORK Startup Center adalah community branch di ekosistem universitas yang keenam setelah BRIWORK UGM, BOTANI-BRIWORK IPB, BRIWORK UNEJ, BRI-UNS Corner, dan BRIWORK UNPAR.

BACA JUGA: BRI Life Raih Penghargaan di Ajang Indonesia Best Digital Financing Awards 2024

Andrijanto mengatakan konsep community branch ini diharapkan dapat membantu ekosistem kampus dan mahasiswa agar lebih mudah menemukan ruang kolaborasi dan peningkatan kapabilitas.

Sehingga para lulusan perguruan tinggi dapat menjadi agent of change Indonesia di masa depan.

BACA JUGA: BRI Perluas Konsep Community Banking, BRIWORK Ketiga Hadir di Universitas Jember

Menurut dia, fasilitas yang ada di UI-BRIWORK Startup Center merupakan inovasi BRI dalam merejuvinasi konsep kantor bank dengan model yang lebih fleksibel dan tidak kaku.

“Diharapkan UI-BRIWORK Startup Center bisa menjadi Key Enablers dalam memenuhi kebutuhan seluruh mahasiswa UI serta dapat memberikan experience yang berbeda melalui format bank yang baru di universitas,” ungkapnya.

UI-BRIWORK Startup Center dilengkapi dengan beberapa fasilitas, yakni banking area untuk transaksi perbankan oleh banking assistant dan mesin self-service (ATM dan Digital CS), serta community area sebagai tempat pembinaan startup.

Civitas akademika UI memperoleh pelatihan dan pembinaan dari para ahli agar startup yang dikembangkannya masuk dalam Bursa Efek Indonesia (BEI).

Nantinya, startup ini akan dikelompokkan dalam enam klaster, yakni edutech, transport tech, new renewable energy, agriculture tech, pharmacy, dan finance.

Sementara itu, Prof. Dedi menyampaikan bahwa tujuan utama pendirian UI-BRIWORK Startup Center adalah agar tercipta ekosistem kewirausahaan sebagai tempat untuk menempa usaha-usaha rintisan dari sivitas akademika UI yang telah melalui masa inkubasi dan masuk fase akselerasi bisnis.

Startup UI akan mendapatkan pendampingan yang intensif dari para ahli, kurasi due dilligence, memperkuat ecosystem partner, memperluas akses ke jaringan investor, market, dan diharapkan dapat mempercepat menuju fase Initial Public Offering (IPO) saham dan series A, series B.

“UI selalu berkomitmen untuk mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan dan integritas yang tinggi,” kata Prof. Dedi.

UI melalui Direktorat Science Techno Park (DISTP) mendorong terciptanya usaha rintisan melalui program pendanaan hibah UI Incubate.

Pada 2023, UI menginkubasi 60 tim inventor dan melahirkan 24 startup. Program ini berhasil mendorong hilirisasi hasil riset dan menciptakan solusi bagi permasalahan masyarakat.

Salah satu startup binaan UI yang telah menjadi unicorn, yakni Flip.id, sedangkan startup yang sudah memiliki omset milyaran, seperti THENBLANK, MASKIT, dan Dibimbing.id.

Dia melanjutkan UI-BRIWORK Startup Center akan melanjutkan tongkat estafet ini, untuk meningkatkan jumlah perusahaan rintisan berbasis teknologi yang berasal dari sivitas akademika UI.

"Dengan adanya startup center ini, kami berharap UI dapat mempercepat pertumbuhan startup yang dikembangkan, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan perekonomian nasional, serta memosisikan Indonesia sebagai pusat inovasi dan teknologi di kawasan Asia Tenggara," kata Prof Dedi. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Danrem Brigjen Antoninho Tentang Program KSAD di Perbatasan RI-Timor Leste


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, JPNN.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler