jpnn.com - JOGJA – Seorang warga negara asing (WNA) asal Belanda bernama Denise Pronk (23) tertabrak Kereta Api Joglokerto jurusan Solo-Purwokerto di Stasiun Lempuyangan, Kamis (20/10) pagi. Korban yang berjenis kelamin perempuan tewas seketika setelah terseret sejauh 30 meter.
Dari informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, korban bersama seorang rekannya akan naik KA Sri Tanjung jurusan Lempuyangan-Banyuwangi. Ketika itu korban memesan kelas ekonomi dengan nomor registrasi penumpang I/20D bersama rekannya yang bernama Guus WC Hens.
BACA JUGA: Kasihan, Bayi Baru Lahir Dibuang di Dekat Kandang Ayam
Keduanya telah berada di KA Sri Tanjung yang sudah berada di jalur 2 pukul 07.00 WIB. KA Sri Tanjung sendiri sedianya akan berangkat menuju Banyuwangi sekitar Pukul 07.30 WIB.
Saksi mata yang juga petugas di Stasiun Lempuyangan, Hary mengatakan, sebelum kereta berangkat korban kerap terlihat keluar masuk kereta yang terparkir. Di kereta itu, keduanya tampak normal tidak ada tanda-tanda perseteruan.
BACA JUGA: Saling Coret Anggaran, Hubungan Pemerintah dan Anggota Dewan Memanas
“Selama menunggu kereta berangkat keduanya kerap duduk-duduk di luar. Terkadang keduanya selfie dan merokok,” jelasnya.
Beberapa saat kemudian, sinyal dari jalur 1 menyala. KA Joglokerto dari arah timur akan segera masuk. Namun secara tiba-tiba korban keluar dari dalam kereta dan melompat dari peron jalur dua ke peron jalur satu.
BACA JUGA: Rumah Tuha Peut Diberondong Pakai AK 47, Ada Apa Ini?
“Saat melompat ke jalur satu, posisi kereta KA Joglokerto sudah masuk, tiba-tiba kejadian itu terjadi secara cepat,” jelasnya.
Sekuriti yang ada di peron sempat berusaha menghalangi korban agar tidak terjatuh. Namun upaya itu gagal hingga akhirnya korban terjatuh dan terseret kereta.
Pada saat bersamaan dengan kecelakaan itu, teman korban berada dalam KA Sri Tanjung menuju Banyuwangi sehingga tidak sempat turun. Petugas kemudian menghentikan KA Sri Tanjung di Stasiun Klaten untuk membawa rekan korban kembali ke Jogja.
Sementara itu salah seorang petugas evakuasi dari Koramil Danurejan Koptu Ruliyato menyebut kondisi tubuh korban tampak tidak utuh dengan banyak luka. Korban tewas seketika dan jenazahnya dibawa ke RSUP Sardjito.
Pascakejadian, petugas Stasiun Lempuyangan membersihkan darah yang ada di rel perlintasam 1 Stasiun Lempunyan. Para petugas menyemprot bercak darah itu dengan air. (bhn/ong/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Papua Barat Titipkan Keajaiban Raja Ampat agar Terus Dijaga
Redaktur : Tim Redaksi