jpnn.com - Chef Vindex Tengker hadir di booth Selebaking Bungasari di SIAL InterFOOD 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, baru-baru ini.
Dia berbagi ilmu kepada para pengunjung pameran dalam membuat Keong Pastry dan Noodle Dumpling Sezchuan.
BACA JUGA: Tiga Tahun Sukses Mengedukasi Masyarakat Lewat Baking Â
Di sisi lain, chef terkenal ini meniup lilin-lilin di atas kue ulang tahun merayakan hari jadinya yang ke-50 bersama direksi Bungasari.
Jajaran direksi Bungasari, yang terdiri dari President Director Grant Lutz, Vice President Director Takuya Mori, dan Sales & Marketing Director Budianto Wijaya, memberikan surprise dengan menyodorkan kue ulang tahun ke chef jebolan Hotel Management di Akademi Pariwisata Jakarta ini.
BACA JUGA: Konsumsi Terigu Nasional Terus Meningkat
"Selamat ulang tahun Chef Vindex. Terima kasih juga atas kehadirannya di booth Selebaking Bungasari, mengedukasi masyarakat untuk menghadirkan sajian berkualitas internasional," ujar Budianto.
Budianto menjelaskan, Chef Vindex memiliki segudang pengalaman dan merupakan ahlinya dalam pengolahan makanan berkualitas.
BACA JUGA: Dicari, Home Chef Handal untuk Bungasari
Pengalaman kerjanya di bidang kuliner sejak 1989 hingga kini, baik di hotel maupun restoran di Tanah Air maupun mancanegara.
Di sisi lain, kiprahnya sebagai juri di tayangan televisi MasterChef Indonesia dan Top Chef Indonesia membuat namanya kian dikenal oleh khalayak.
"Diawali ketika Chef Vindex menjadi juri di MasterChef Indonesia. Dari acara tersebut, menurut saya, profesi chef kini menjadi panutan dan kian diminati masyarakat. Inspirasi itu yang ingin ditularkan di booth Selebaking Bungasari," paparnya.
"Kehadiran Chef Vindex yang sudah memiliki jam terbang yang tinggi, juga merupakan wujud dari upaya Bungasari yang selalu mengedukasi masyarakat untuk menghasilkan makanan dari olahan tepung di jenjang yang lebih tinggi," tambah Budianto.
Sementara, Vindex mengungkap rahasia yang menjadi tantangan setiap orang dalam menghasilkan makanan terbaik.
Kesabaran, menurutnya, menjadi kunci utama dalam menghasilkan makanan yang memiliki cita rasa.
Chef yang memutuskan berhenti menjadi pemimpin dapur hotel premium untuk bekerja di maskapai penerbangan ini, mencontohkan hal yang sering dijumpainya saat membuat roti.
"Kita, orang Indonesia, umumnya nggak sabaran. Bikin roti itu sebenarnya simpel, tapi butuh kesabaran, butuh latihan, dan semuanya menggunakan perasaan. Salah atur temparatur atau salah aduk, akan membuat hasil tidak baik. Yang harusnya ditunggu di oven misalnya selama 30 menit, tapi karena nggak sabaran justru dipercepat jadi 10-15 menit. Hasilnya, pasti gagal!" jelasnya.
"Membuat roti wajib menggunakan protein tepung tinggi seperti yang dimiliki Bungasari yaitu Golden Eagle. Sederhana, tapi ada banyak proses yang harus kita ikuti. Dan kalau dapat resep, harus sering dicoba dan sering latihan. Jangan kapok gagal dan jangan lantas ganti-ganti tepung. Untuk roti gunakan tepung protein tinggi," kata Vindex, yang kini setiap harinya mengurusi pelayanan di atas pesawat termasuk makanan.
Vindex merupakan satu di antara para chef yang hadir di booth Selebaking Bungasari 2018.
Para chef tenar lainnya yang dihadirkan oleh produsen terigu Indonesia ini, yakni Kenzo Yoshikawa, Livianca Venaessa, Nina Bertha, Tri Palupi, serta Achen.
Enam chef kondang tersebut beserta Chef Iping dan para chef Bungasari lainnya, hadir dalam berbagai sesi baking class di booth Bungasari pada 21-24 November 2018.
Para pengunjung booth mendapatkan kesempatan berharga, belajar langsung dari para ahli yang memiliki keunikan, kelebihan, dan ciri khas, di industri baking. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Bungsari Matsuri 2017, Peppy Menemukan Terigu Kekinian
Redaktur & Reporter : Natalia