jpnn.com - LONDON - Usai jeda internasional, Premier League bakal dibuka kembali dengan menghadirkan laga yang diprediksi bakal ketat di London, Chelsea versus Leicester City.
Ya, di pekan kedelapan ini bakal ramai, ada Arsenal vs Swansea, Manchester City vs Everton hingga Manchester United versus Liverpool. Namun bentrok di Stamford Bridge yang lebih dahulu digeber, Sabtu (15/10) 18.30 WIB.
BACA JUGA: Pedrosa Malang, Repsol Panggil Aoyama
Adu taktik duo Italia mewarnai laga, Antonio Conte kontra Claudio Ranieri. Keduanya punya kemampuan yang bagus untuk mengorganisasikan lini pertahanannya.
Khusus di pertandingan ini, Conte dan Ranieri tidak beradu kuat dalam bertahan. Melainkan beradu pintar untuk mengembalikan sentuhan di dalam bertahan.
BACA JUGA: Usung Tagline Football For All, Moeldoko Ingin Rangkul Semua Pihak
Karena, hingga pekan ketujuh Premier League defense Chelsea dan Leicester City yang mereka tangani jauh dari kata kokoh.
Conte dengan reputasi kebobolan hanya 0,57 gol per laga selama di Juventus malah nyaris tidak pernah cleansheet di Premier League musim ini. The Blues, julukan Chelsea, sudah kebobolan 1,28 gol per laga.
BACA JUGA: Andik Khawatir Timnas Gagal Tampil di Piala AFF
''Kami bekerja keras untuk mengubah situasi ini. Caranya dengan membangun segala yang penting dari tim ini demi laga-laga berikut dan masa depan klub ini,'' ucap Conte di dalam konferensi persnya di London Cobham, tadi malam WIB.
Conte memang tengah disorot. Didatangkan agar mengubah defense Chelsea yang musim lalu bobol dua gol per laga, sentuhan tangan Conte belum terbukti.
Sebelum laga, mantan allenatore Italia itu bahkan digosipkan bakal didepak Roman Abramovic. Tetapi, itu cuma gosip dari prediksi bursa belaka.
Agar gosip itu tidak jadi kenyataan, pria 47 tahun itu pun wajib melakukan upaya-upaya penting. Salah satunya bagaimana agar defense-nya kokoh. Seperti Italia ataupun di La Vecchia Signora – julukan Juventus. Nah, Conte pun konfiden mengusung formasi back three.
''Tidak benar jika klub sebesar Chelsea kebobolan banyak gol setiap laganya. Dari situ kami harus terus mencari solusi baru. Termasuk back three ini. Saya memiliki empat bek tengah, saya harus memilih tiga terbaik di antaranya,'' ungkap Conte. Terakhir, back three dimainkan saat Chelsea mengalahkan Hull City 2-0 di KCOM Stadium (1/10).
Formasi 3-4-3 flat jadi pilihan Conte. Comeback-nya Terry dari cedera engkel jadi kekuatan tambahannya. ''Dia (Terry) akan tersedia bagi kami,'' sebut Conte.
Sementara Ranieri dikutip dari situs resmi klub mengingatkan pemainnya agar tetap waswas. Defense juara bertahan Premier League itu selalu kesulitan di dalam menahan bola-bola dari flank. ''Bagi kami, penting untuk bertahan dan menyerang bersama-sama,'' ungkap The Tinkerman, julukan Ranieri.
Ranieri mengaku sudah bisa menebak Conte bakal memakai formasi 3-4-3 lagi di laga ini. Biasanya, dengan formasi itu serangan lebih banyak dari sisi sayap. ''Yang saya tunggu dari laga ini adalah bagaimana pemain kami bereaksi. Ini tantangan terbesar bagi kami,'' tegasnya. (ren/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Surat FIFA Tegaskan Kongres PSSI Jadi 10 November
Redaktur : Tim Redaksi