Chuck Putranto Ungkap Percakapan dengan 2 Jenderal Sehari Setelah Kematian Brigadir J

Sabtu, 24 Desember 2022 – 04:56 WIB
Terdakwa kasus perintangan penyidikan atau obstruction of justice Chuck Putranto menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan PS Kasubbagaudit Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri Chuck Putranto bersaksi untuk Irfan Widyanto yang menjadi salah satu terdakwa dalam perkara pembunuhan Brigadir J.

Chuck dan Irfan menjadi terdakwa perintangan penyidikan atau obstruction of justice.

BACA JUGA: Reaksi Tak Disangka Ferdy Sambo Setelah Melihat Rekaman CCTV, Putri Begini

Chuck mengungkap percakapannya dengan eks Kepala Biro Provos Divpropam Polri Brigjen Benny Ali pada 8 Juli 2022, atau sehari setelah Brigadir J dibunuh di rumah dinas Ferdy Sambo.

Kala itu, Chuck Putranto dihubungi Benny Ali sekitar pukul 17.30 WIB.

BACA JUGA: Kronologi Duel Polisi Berujung Maut di SPN Polda Riau, Aiptu Ruslan Tewas Mengerikan

"Benny Ali menanyakan kepada saya posisi saya di mana," ucap Chuck di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jumat (23/12).

Chuck mengatakan pada saat itu dirinya masih di kantor.

BACA JUGA: Duel Polisi di SPN Polda Riau Merusak Citra Polri, Pelaku Harus Diberi Sanksi Tegas

Dia lantas bertanya kepada Benny apakah ada perintah.

Namun, saat itu Benny mengatakan tidak ada perintah. "Ditutup kembali," kata Chuck.

Beberapa saat kemudian, Chuck dihubungi Hendra Kurniawan yang pada waktu itu masih aktif sebagai polisi berpangkat brigjen dan mengepalai Biro Pengamanan Internal (Paminal) Divpropam Polri.

"Beliau juga bertanya hal yang sama, posisi saya di mana," kata Chuck menceritakan percakapannya dengan Hendra.

Pada saat itu, Chuck juga mengaku berada di kantor dan siap menerima perintah. Namun, tidak ada perintah dari Hendra.

"Ya, sudahlah," kata Chuck menirukan jawaban mantan anak buah Ferdy Sambo di Divpropam Polri itu.

Setelah ditelepon Hendra, Chuck mendapat informasi dari staf pribadinya, Edwin.

"Edwin memberitahu saya, ada anggota provos membawa senpi laras panjang ke rumah dinas Ferdy Sambo saat itu," ujar Chuck.

Selanjutnya, Chuck menduga ada hal tak biasa di rumah Ferdy Sambo.

"Dalam pemahaman kami, berarti ada situasional yang genting," kata Chuck.

Oleh karena itu, Chuck menghubungi Brigadir Adzan Romer yang notabene salah satu ajudan Ferdy Sambo.

"Kemudian saya hubungi Daden, juga ajudan FS. Namun, dia saat itu tidak naik piket. Daden sampaikan tidak ada kejadian apa-apa," ujar Chuck Putranto. (cr3/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Menggenggam Erat Tangan Try Sutrisno yang Berbaring di RSPAD


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler