Cicak Desak Direktur Penuntutan KPK Dicopot

Selasa, 23 Februari 2010 – 15:01 WIB
JAKARTA- KPK dinilai tak transparan dalam menyelesaikan pelangaran kode etik yang dilakukan Direktur Penuntutan (Dirtut) KPK Ferry Wibisono

Gerakan Cinta Indonesia Cinta Anti Korupsi (CICAK) bahkan menuding, pelanggaran Ferry akan diselesaikan "secara adat" alias tak ada sanksi terhadap mantan Kepala Kejaksaan Negeri Bekasi tersebut

BACA JUGA: Kemampuan Inteligen TNI Harus Ditingkatkan



Pola penyelesaian secara adat ini menurut juru bicara CICAK Illian Deta Artasari, dikhawatirkan bakal berbalik menjadi tudingan adanya praktik kolusi dan nepotisme, atau bahkan praktik kolusi dan mafia peradilan di KPK.

Ferry dituding telah melanggar Pasal 7 ayat 2 huruf c, d, dan h Peraturan KPK No 5 P.KPK tahun 2006 tentang Kode Etik Pegawai KPK
Tudingan ini muncul setelah Ferry mengantar pulang mantan JAM Intelijen Kejagung Wisnu Subroto lewat pintu samping KPK

BACA JUGA: Pemekaran Kurangi Jatah DAU Daerah Lain



Wisnu diperiksa penyidik KPK sekitar 3 minggu lalu, karena terlibat percakapan dengan Anggodo Widjojo, yang kini menjadi tersangka korupsi karena diduga berupaya menyuap pimpinan KPK serta menghalangi, menghentikan, dan menghambat penyidikan pengadaan Sistem Komunikasi Radio Terpadu (SKRT) di Departemen Kehutanan yang dilakukan kakaknya, Anggoro Widjojo.

Illian melanjutkan, laporan CICAK ini jangan hanya dilihat sebagai kasus tunggal Ferry
Di antarnya Wisnu lewat pintu samping KPK yang tanpa seizin pimpinan KPK, lanjut dia, seharusnya dikaitkan dengan kasus utama (Anggodo) yang menjadi alasan pemeriksaan Wisnu

BACA JUGA: FPDIP Siapkan Kejutan soal Century



"CICAK mendesak agar KPK transparan kepada publik bagaimana perkembangan pemeriksaan kode etik terhadap FerryZero tolerance atau penerapan sanksi yang sama terhadap pimpinan maupun bawahan diberlakukan secara adilKarena itu, CICAK merekomendasikan agar KPK mencopot Ferry dari jabatannya," kata Illian Deta Artasari.

Desakan ini diwarnai pula dengan aksi damai dari 4 aktivis CICAKEmpat pria berkaus merah dan menutup kepalanya dengan kantong bergambar cicak, tiduran di depan tangga masuk KPKDisekeliling keempatnya, beberapa aktivis CICAK mengacungkan poster bertuliskan "zero tolerance against judicial mafioso", "Save KPK, tolak loyalitas ganda", Realisasikan penuntut dan penyidik independen KPK"(pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi Hidrosefalus di RSCM Panen Simpati


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler