Cicip: Kondisi Nelayan Lebih Susah dari Zaman Belanda

Kamis, 03 November 2011 – 20:02 WIB
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Syarif Cicip Sutardjo menegaskan dalam waktu dekat akan memanggil seluruh stakeholders kelautan dan perikanan guna mencari jalan keluar terjadinya penurunan produksi ikan dalam negeri.

Penegasan tersebut disampaikan Syarif Cicip Sutardjo saat menerima Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), H Muslim Kasim, Kepala Dinas Perikanan Sumbar, Yosmeri dan sejumlah walikota dan bupati asal Sumbar, di ruang rapat kantor Menteri Kelautan dan Prikanan, Jakarta, Kamis (3/11).

Setelah nantinya mendengar saran dan masukan dari berbagai stakeholders dalam menyikapi menurunnya produksi ikan dalam negeri, langkah berikutnya yang akan diinisiasi oleh pemerintah Indonesia adalah membicarakannya dengan 6 negara tetangga Indonesia melalui forum Sekretariat Gabungan Kelautan dan Perikanan.

"Sikap proaktif itu harus dilakukan oleh Indonesia mengingat dari 6 negara tersebut, Indonesia memiliki nelayan terbanyak sekitar 120 juta orangBelum lagi pihak-pihak yang bergerak pada sektor wisata bahari," ungkap politisi partai Golkar itu.

Selain memberikan manfaat ekonomi terhadap nelayan Indonesia, lanjut Cicip Sutardjo, Sekretariat Gabungan Kelautan dan Perikanan juga merupakan kekuatan tersendiri bagi Indonesia dalam forum-forum internasional, khususnya negara-negara maritim.

Lebih lanjut Syarif Cicip Sutardjo, mengatakan bahwa kondisi riil jutaan nelayan Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang lebih susah lagi dibanding era penjajahan Belanda.

"Kondisi nelayan kita saat ini memang lebih susah dibanding zaman penjajahan dulu karena pada setiap melaut harus berurusan dengan rentenir

BACA JUGA: DPR Segera Panggil CEO MNC Grup

Kalau dulu penjajah hanya penjajah," tegas Menteri Syarif Cicip Sutardjo.

Terhadap kondisi ini, Syarif Cicip Sutardjo menjanjikan akan melibatkan berbagai kementerian terkait seperti Kementerian Sosial untuk mencari cara efektif melepaskan mereka dari praktek rentenir
"Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak akan jalan sendirian membantu nelayan Indonesia sebab ini juga membutuhkan kerjasama dengan instansi terkait seperti Kementerian Sosial," pungkas Syarif Cicip Sutardjo

BACA JUGA: Citrus: Stop Perang Spektrum

BACA JUGA: PLN Perkenalkan Listrik Pra Bayar di Daerah

(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Desak APBN Bergulir Efektif 10 Bulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler