JAKARTA -- Sekretaris Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Hinca Panjaitan mengakui, pembicaraan mengenai reshuffle di Cikeas alot sehingga ada kemungkinan pengumuman reshuffle molor lagiIbarat permainan sepak bola, saat ini pembahasan reshuffle sudah masuk babak kedua
BACA JUGA: Main Gertak, Bukti PKS Sudah Gerah
Untuk mendapatkan hasil yang matang, bisa saja waktunya menjadi molor
Hinca membantah jika penambahan tiga wakil menteri, menjadikan kabinet semakin gemuk
BACA JUGA: PKS Nyaman Koalisi Tapi Ingin Bebas
Menurutnya, kebutuhan personil di kabinet, sangat tergantung dari presiden sendiriSementara, pakar psikologi politik dari Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk, menilai, Cikeas telah dijadikan panggung bagi presiden SBY untuk mencari perhatian dan legitimasi publik
BACA JUGA: Densus Bekuk Sisa Jaringan Cirebon
Mestinya, sebagai pemegang hak prerogatif, presiden diam-diam saja menggodok nama-nama yang akan duduk di kabinet"Seperti Pak Harto dulu, tak ada Indonesia IdolDiam-diam saja, jadi panggung tak terlalu riuh," ujarnya.Hinca menangkis omongan Hamdi MulukJustru, kata Hinca, SBY tak mau mentang-mentang punya hak prerogratif, lantas main tunjuk sesukanya"Kalau orang Medan bilang, "sukak-sukakku lah"Tapi Presiden SBY tak mau seperti itu meski punya hak prerogratif," kata Hinca.
Di era demokrasi seperti sekarang ini, kata Hinca, jika para wartawan sudah menunggu di Cikeas tapi presiden tak keluar-keluar memberikan pernyataan, maka akan menuai kecaman publik"Kalau tak keluar-keluar, apa kata orang?" ujar Hinca(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berdebu, Calhaj Diminta Pakai Masker
Redaktur : Tim Redaksi