jpnn.com, SURABAYA - Kita bisa memilih suami. Tapi, tidak dengan mertua. Belakangan quote ini sedang viral.
Dan jika dipikir-pikir, benar juga. Mau suami baik, kaya, ganteng atau karier bagus, tergantung pilihan.
BACA JUGA: Drama Memilukan di Tengah Malam Gelap Gulita
Tapi, mertua kan bak paket pelengkap saja. Kalau dapetnya pas sabar dan ngemong, ya untung. Kalau dapetnya yang sebaliknya, ya sabar saja.
=================================
Ismaul Choiriyah - Radar Surabaya
=================================
BACA JUGA: Tergoda Kemulusan Wanita Jakarta
Sayang sekali, Karin, 28, kurang beruntung dalam hal pilih memilih mertua. Meskipun mendapatkan Donwori, 28, yang cinta mati dengannya, rupanya hal itu tak cukup untuk membuat rumah tangganya adem-adem saja. Keterlibatan mertua lah penyebabnya.
Perempuan yang berprofesi sebagai sekretaris ini mengaku, percekcokannya dengan mertua, sebut saja Sephia, sudah di puncak. Tidak bisa disatukan lagi. Semua, gara-gara ulah Sephia yang keterlaluan.
BACA JUGA: Tatapan tak Biasa ke Anak Tiri Berujung Cinta Terlarang
“Wes gak tahan. Tiwas uripku gak pernah tenang nduwe morotuwo koyo ngono,” kata Karin saat berada di ruang konsultasi pengacara dekat Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.
Di mata Karin, mertua perempuannya ini kelewat menjengkelkan. Semua kebaikannya selalu palsu.
“Dia baik ya kalau habis tak kasih sesuatu. Tapi kalau enggak, wes nggosipno aku ke mana-mana,” keluhnya, mengenang.
Pernah suatu saat Sephia ulang tahun. Seluruh mantunya diundang makan bareng. Namun hanya Karin dan Donwori lah yang tidak mendapatkan undangan.
Alasannya sepele, Karin dan Donwori belum memberikan kado ulang tahun.
“Kok tego yo karo anak dewe. Makan-makan tapi anake situke gak diajak. Baru besoknya tak kasih kado,dia muji-muji. Bilang, makasih sayang, menantu mama yang paling cantik. Halah palsu!” cerita Karin.
Melihat gelagatnya saat bercerita, aura permusuhan antara Karin dan Sephia ini sangat terasa. Kalau kata Karin, mertuanya ini kedonyan (materialistis, Red) sekali. Semua dihitung untung rugi.
Setiap Karin mudik ke kampung halaman atau ke kota lain, misalnya, Sephia selalu meminta oleh-oleh.
Kalau tidak dibawakan, pasti akan ngamuk. Setiap ada hajat juga, ia selalu meminta Donwori membantu. Tapi, kalau giliran orang tua Karin, Donwori harus sembunyi-sembunyi
untuk memberi.
Karena kalau ketahuan, urusannya panjang. Sikap kedonyan Sephia ini, bisa tak selesai jika dijabarkan satu per satu. Ya saking panjangnya. Saking banyak dan menjengkelkannya.
Sephia akan marah jika Donwori menggunakan mobil rumah untuk mengantar Karin tugas dinas ke luar kota. Ia akan marah kalau Donwori dan Karin liburan gak ngajak-ngajak dia.
Ia akan marah kalau tahu Donwori dan Karin nyicil rumah, kendaraan, terlihat beli perabot. Padahal juga dengan uang jerih payah mereka berdua.
“Intine segala uang yang masuk ke dompet Mas Don iku harus lewat dia. Opo gak sadar anake iku udah punya istri,” imbuhnya lagi.
Sikap super menyebalkan orang tua Donwori tak berhenti sampai di sini. Bahkan juga dirasakan oleh menantumenantunya yang lain. Sialnya, Karin ini lah yang jadi tempat curhatan para iparnya.
Tentang sikap Sephia yang suka malak dan bersikap tak lazimnya sebagai mertua pada umumnya. Merasa bertanggung jawab sebagai ipar tertua, tentu saja Karin mengambil peran.
Ia sampaikan kekecewaannya itu pada Donwori, agar menasehati si mamanya yang kelewat keterlaluan.
Tapi endingnya sudah ditebak. Bukannya sadar, si Sephia ini malah menyalahkan Karin.
Tentu tanpa sepengetahuannya. Ia dikatai perebut Donwori dari orang tua. Semenjak kenal Karin, kata Sephia, Donwori menjadi berubah. Tak lagi peduli dengan keluarga.
Karin juga dikatai perempuan tak baik. Menghasut Donwori agar ikut membenci mamanya.
Tapi bela Karin, sikap Sephia sendiri lah yang membuat Karin tidak hormat. “Iki lho deloken, WA-e mamane Mas Don yang sengaja tak screen shoot. Nek ngarep ae sayang-sayang, tapi lek ngelokno aku nek mburi kayak gitu. Pancen drama kok,” katanya, sambil menunjukan bukti-bukti percakapan Donwori dengan Sephia.
Karena alasan yang terakhir inilah, Karin menggugat cerai Donwori. Mau dibaiki seperti apa pun mamanya, Karin haqqul yakin si mertua gak akan berubah. Sudah gawan lahir.
Ia juga sudah lelah adu mulut dengan Donwori gara-gara Sephia. Sebenarnya, aku Karin, Donwori ya emoh-emoh tenan dicerai. Tapi, mau gimana juga cintanya sudah kadung hilang dikikis sikap mertuanya ini terus terusan. (*/opi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Rasa Janda
Redaktur : Tim Redaksi