Cintai Bumi, Hentikan Sampah Plastik

Senin, 23 April 2018 – 20:32 WIB
Salah satu tumpukan sampah di SUGBK setelah laga Timnas vs Indonesia. Foto: Amjad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kandidat calon Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) 2018-2022, Haris Pertama mengimbau seluruh rakyat Indonesia untuk meningkatkan kesadaran mencintai lingkungan dan bumi.

Menurut dia, bumi adalah kekayaan kolektif yang oleh semua manusia harus dijaga dan dilestasikan.

BACA JUGA: 4.951 ton Sampah Berhasil Dikelola Selama Awal 2018

“Melalui peringatan Hari Bumi 22 April, mari tingkatkan kesadaran lingkungan khususnya sensitivitas kosmic pemuda dan masyarakat umumnya untuk menjaga dan mencintai bumi,” kata Haris, dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/4).

Haris menuturkan salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah tidak menggunakan sampah plastik.

BACA JUGA: Hari Bumi dan Konsep Politik Lingkungan Jokowi

Menurut dia, sampah plastik memberi sumbangsih kerusakan terbesar sebagai polutan pencemaran dan kerusakan bumi.

Ketua Barisan Muda Kosgoro (BMK) 1957 itu menambahkan, tema perang terhadap sampah plastik merupakan momentum untuk membangun kesadaran masyarakat dalam meminimalisir penggunaan bahan rumah tangga dari plastik.

BACA JUGA: Karnaval Bumi, Masyarakat Diingatkan Cinta Lingkungan

“Bahan-bahan dari pastik ini sangat berbahaya untuk lingkungan,” katanya.

Haris mengatakan pemerintah perlu melakukan langkah-langkah tepat untuk kembali memaksimalkan agenda suistanable development, meratifikasi KTT Bi di Rio dan Protokol Kyoto maupun REDD di Bali tentang climate change yang sudah baik.

Namun, kata dia, perlu juga ditekankan melalui regulasi dan monitoring kebijakan di sektor industri yang ramah lingkungan.

Salah satunya menekankan ke sektor swasta khususnya industri properti dan pertambangan untuk concern melakukan praktik green development dan green mining concept.

“Ini perlu perhatian serius dan komitmen pemerintah, jangan sekadar menjadi agenda campaign temporer,” ujarnya.

Menurut dia, jika regulasinya ada dan penegakan hukumnya tegas maka kerusakan lingkungan seperti pencemaran udara, illegal loging, dan pembukaan lahan industri dengan membakar hutan tidak akan terjadi.

“Dan saya yakin dunia usaha dan dunia industri akan berkembang beriringan dengan rasa keadilan masayarakat dan lingkungan,” tuntasnya. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Naik Suroboyo Bus Bayar dengan Sampah Plastik


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler