jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi menyayangkan langkah Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang mempersoalkan pencegahan atas Setya Novanto.
Menurut Ari, suara lantang Fahri dan Fadli yang mengusik pencegahan atas ketua DPR itu bisa menjadikan rakyat semakin muak terhadap elite-elite politik di parlemen. Apalagi pencegahan atas Setnov -panggilan Novanto- karena demi kepentingan penyidikan perkara dugaan korupsi e-KTP.
BACA JUGA: Bu Miryam Mangkir dari Panggilan KPK
"Masyarakat akan semakin muak dengan perilaku elite-elite DPR yang menghambat upaya penuntasan kasus korupsi e-KTP oleh KPK. Ingat, masyarakat pula yang hingga sekarang mengalami kesulitan mendapatkan e-KTP,” katanya di Jakarta, Kamis (13/4).
BACA JUGA: Baca Nih, Pembelaan Fahri ke Setnov dari Cekal Imigrasi
Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi. Foto: dokumen JPNN.Com
Lebih lanjut Ari mengatakan, permintaan Fahri dan Fraksi Partai Golkar ke Presiden Joko Widodo agar membatalkan pencegahan atas Setnov justru kontraproduktif bagi upaya memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap citra DPR. Apalagi ada kesan bahwa publik kesulitan memperoleh e-KTP karena proyeknya dikorupsi.
BACA JUGA: Ada Uang Taksi dari Kakak Andi Narogong ke Tim e-KTP
"Efek tidak memiliki e-KTP seperti kesulitan saat mengurus administrasi kependudukan, terhambat dalam mengurus pendaftaran sekolah serta kendala mendaftar lamaran kerja pasti tidak akan dialami oleh orang-orang seperti Fahri Hamzah Fadli Zon serta Setnov,” ulas mantan wartawan itu.
Selain itu Ari juga mengatakan, publik luas menempatkan trio Setnov, Fahri dan Fadli sering bertindak dan bercakap arogan. "Makin kuat juga opini di masyarakat kalau 'three musketeer' DPR ini ini selalu arogan, menyimpang, nyeleneh, menang sendiri serta berseberangan dengan pendapat umum,” ulasnya.(jpg/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setnov Dicegah, Golkar Bantah Mengintervensi Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi