SUKABUMI--Penyelengg araan haji di Kota Sukabumi kembali ternodaSetelah beberapa tahun lalu sempat diwarnai pungutan liar (Pungli) dalam pemeriksaan medis, tahun ini jamaah haji Kota Sukabumi 'dipaksa' membayar Rp600 ribu untuk dana swadaya haji
BACA JUGA: SBY Kembali Berkantor di Cikeas
Konon, dana itu untuk seragam batik, manasik haji, operasional paspor dan lain-lain.Salah satu yang paling menonjol keganjilannya adalah anggaran untuk pengadaan seragam batik dibebankan Rp380 ribu
"Sebenarnya, biaya itu terlalu besar bagi kami, tapi mau bagaimana lagi harus bayar
BACA JUGA: Berkas Lengkap, Panji Gumilang Segera Disidang
Katanya kalau tidak bayar, seragam batik tidak akan diserahkan kepada para jamaah haji," keluh seorang jamaah haji yang mewanti-wanti namanya tidak dikorankan.Beban dana swadaya itu wajar saja dianggap berat sebagian jamaah haji
BACA JUGA: Patrialis Ajak Saweran Masjid
"Padahal kan dana ini bisa saja kami alokasikan untuk kebutuhan lain yang memang jauh lebih penting," tambahnya.Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Kemenag Kota Sukabumi, Entis Sutisna membantah kalau dana swadaya haji itu disebut pungliPembayarannya pun sudah melalui kesepakatan dengan jamaah haji"Itu dilakukan pihak ketiga yaitu FK-KBIH, biaya non BPIH," jelas Entis.
Namun terkait dana ini, Kemenag tidak mengurusi masalah itu, hanya mengarahkanIa menegaskan tidak ada pelanggaran dalam pembayaran dana swadaya ituDalam ketentuannya ada dua biaya yaitu BPIH dan biaya lain-lain atau non BPIH.
Dari informasi yang diperolehnya, biaya non BPIH digunakan untuk membuat paspor calon jamaah haji, dan pembuatan seragam batikPengenaan biaya tambahan lanjut Entis, tidak hanya di Sukabumi melainkan juga di daerah lainIa mengatakan, bagi jamaah haji yang tidak mampu tidak menjadi permasalahanMereka masih bisa berangkat sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
Jamaah haji Kota Sukabumi rencananya akan berangkat tanggal 18 Oktober mendatangSedangkan jumlah jamaah haji asal Kota Sukabumi sebanyak 241 orang.(rp10/dyl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kode Etik Lolos, Nazaruddin Incar Pidanakan Pimpinan KPK
Redaktur : Tim Redaksi