jpnn.com - JAKARTA-- Forum Bidan Desa (Forbides) PTT (Pusat) Indonesia membeberkan fakta adanya pungutan liar (pungli) dalam rekrutmen CPNS yang baru beberapa bulan lalu dilaksanakan.
Menurut Ketum Forbides PTT (Pusat) Indonesia Lilik Dian Ekasari, belum juga diangkat sebagai CPNS, beberapa daerah di Sulawesi, baik oknum Dinkes dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), sudah berusaha mengumpulkan bidan desa PTT (Pusat).
BACA JUGA: Gajah Dita Melahirkan dengan Selamat, Betina, 81 Kg, 98 Cm
"Kawan-kawan kami di Sulawesi dipaksa membayar dalam rentang waktu menjelang pengumuman CPNS bidan desa PTT (Pusat)," ujar Lilik kepada JPNN, Jumat (14/10).
Di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan misalnya, bidan desa PTT (Pusat) disuruh membayar Rp 20 juta per orang.
BACA JUGA: Bidan Desa PTT: Pak Jokowi, Kami Jadi Sapi Perah Oknum Dinkes
Bahkan itu dianggap sudah menjadi ‘tradisi’ yang lumrah dilakukan oknum BKD.
"Ini pengalaman kawan bidan desa PTT (Pusat) anggota Forbides Sulsel," ucap Lilik.
BACA JUGA: Nekat! Warga Kamerun Diduga Lompat Jendela Hotel
Demikian juga di Kabupaten Konawe Utara. Oknum Dinkes di sana, memaksa para bidan membayar Rp 10 juta per orang.
Namun permintaan tersebut ditolak para bidan.
"Anggota Forbides bernama Dian, jadi Duta Perlawanan Pungli, karena berani menolak permintaan uang oleh oknum Dinkes. Masih banyak lagi nasib tragis bidan desa yang akan kami buka satu per satu," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK: Butuh Nyali Besar Libas Pungli
Redaktur : Tim Redaksi