jpnn.com, MAGELANG - Polisi berupaya menyelesaikan berita acara pemeriksaan (BAP) tersangka AMR, 16, pelaku pembunuhan terhadap Kresna Wahyu Nurhidayat, 15, siswa SMA Taruna Nusantara (TN).
Kemarin (3/4) tersangka menjalani rekonstruksi kasus pembunuhan berencana itu.
BACA JUGA: Duhh..Jadi Begini Sepak Terjang Pembunuh Kresna
Ada 78 adegan yang tercatat dalam proses rekonstruksi. Lokasi reka ulang dimulai dari Armada Town Square hingga Graha 17 SMA Taruna Nusantara.
Rekonstruksi dipimpin Wakil Dirseskrimum Polda Jawa Tengah AKBP Zain Dwi Nugroho.
BACA JUGA: Pembunuh Siswa SMA Taruna Dikeluarkan dari Sekolah
Tersangka mempraktikkan sendiri seluruh proses itu.
Selama jalannya rekonstruksi, awak media dilarang melakukan peliputan.
BACA JUGA: Pembunuhan Siswa SMA TN Pertanda Darurat Pendidikan
Hanya tim kejaksaan, penyidik, penasihat hukum tersangka, dan saksi yang dilibatkan.
Menurut informasi yang dihimpun koran ini, tersangka sangat tenang dan tidak tertekan saat rekonstruksi.
Dia begitu cepat menyelesaikan adegan-adegan rekonstruksi. Karena itu, tidak lebih dari dua jam, seluruh rangkaian bisa diselesaikan.
AKBP Zain menyatakan, awalnya polisi mengagendakan 64 adegan.
Namun, di lapangan, adegan berkembang menjadi 78 adegan penting untuk dimasukkan dalam berita acara pemeriksaan.
Adegan diawali saat tersangka pergi ke Armada Town Square untuk membeli pisau dapur.
Dia membeli dua pisau seharga Rp 50 ribu. Tersangka lantas pulang bersama rekannya ke SMA TN dengan menumpang taksi.
Adegan dilanjutkan di Graha 17, tempat tersangka dan korban tinggal. Digambarkan, sekitar pukul 03.00, pelaku bangun untuk melihat situasi barak.
Dia mengenakan baju OSIS biru dan celana abu-abu. Sebelum melakukan eksekusi, pelaku melihat rekan sekamarnya menyetrika baju. Namun, dia mengabaikannya.
Pukul 03.30, pelaku mendekati korban dan berdiri di sampingnya. Adegan berikutnya, pelaku menempelkan pisau ke leher korban yang tengah pulas tertidur dengan lebih dulu meminta maaf.
Tidak lama kemudian, korban dihabisi. Setelah itu, pelaku meninggalkan kamar korban.
Dia bahkan sempat bertegur sapa dengan rekannya yang sedang menyetrika baju.
Sesampai di kamar, pelaku berganti baju. Setelah sadar kacamatanya hilang karena ditarik korban, pelaku kembali ke kamar korban untuk mengambil kacamata dan akhirnya meletakkannya di lemari.
Selanjutnya, pelaku juga menarik pisau yang masih menempel di leher korban dan membuangnya di bawah tempat tidur temannya.
Merasa harus menghilangkan barang bukti, dia lantas membawa bajunya yang berlumuran darah dan mengambil pisaunya lagi dari bawah tempat tidur untuk dibersihkan dengan baju milik salah satu rekannya.
Pisau itu lantas dibawa ke belakang untuk direndam air dengan alasan agar tidak tercium anjing pelacak.
Pisau disembunyikan di bak penampungan kloset. Setelah itu, pelaku kembali ke tempat tidur dan santai tidur-tiduran.
Pelaku juga sempat menyapu lantai barak seperti tidak ada kejadian apa-apa.
Kapolres Magelang AKBP Hindarsono menyatakan, rekonstruksi digelar untuk memperjelas kejadian pembunuhan.
''Kami ingin memperjelas adegan per adegan,'' katanya.
Dari rangkaian reka ulang, bisa disimpulkan bahwa pembunuhan tersebut direncanakan sejak awal.
Yakni, dimulai saat pelaku membeli pisau di supermarket.
Humas SMA Taruna Nusantara Cecep Iskandar mengungkapkan, selama reka ulang, pelaku terlihat biasa-biasa saja.
Bahkan, saat diminta menutup muka, dia tidak mau.
''Biasa saja, tanpa ekspresi. Sepertinya tidak merasa bersalah. Waktu ketemu kami mengangguk seperti biasa. Ketemu teman juga menyapa seperti biasa,'' ujarnya. (vie/isk/c5/ami/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuh Krisna Hanya Bisa Dijerat Maksimal 10 Tahun
Redaktur & Reporter : Natalia