Cloud Computing Kunci Indonesia Kuasai Ekonomi Digital ASEAN

Rabu, 16 Mei 2018 – 22:42 WIB
Seminar bertajuk Cloud Computing: Dengan Cloud Computing Menuju 2020, Indonesia Sebagai Digital Powerhouse di Asia yang diselenggarakan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UGM. Foto: Ist for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih menilai pemanfaatan teknologi cloud computing sangat penting untuk mendukung bisnis pada era digital.

Menurut dia, teknologi cloud computing juga akan mendukung upaya Indonesa menjadi pelaku ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara pada 2020.

BACA JUGA: GF Target Penjualan Tumbuh di Atas 15 Persen

Dia menambahkan, Indonesia berpotensi menjadi digital powerhouse di ASEAN.

Saat ini, sambung Sri, proses transformasi tengah dilakukan.

BACA JUGA: Dorong Penerapan Ecosystem Digital di Setiap Daerah

“Pemerintah menciptakan ekosistem yang diperlukan dan mendukung perkembangan ekonomi digital, termasuk salah satunya cloud computing," kata Sri dalam seminar bertajuk Cloud Computing: Dengan Cloud Computing Menuju 2020, Indonesia Sebagai Digital Powerhouse di Asia yang diselenggarakan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (16/5).

Direktur Program Magister Manajemen FEB UGM Eduardus Tandelilin juga mengamini ucapan Sri.

BACA JUGA: Era Ekonomi Digital Butuh Transformasi di Bidang Industri

Menurut Eduardus, komponen kunci untuk meningkatkan perkembangan ekonomi digital pada masa depan adalah mengadopsi penggunaan teknologi digital seperti cloud computing.

Di dalam cloud computing itu  menggunakan penyimpanan data terukur, komputasi dan pemrosesan melalui artificial intelligence (AI), machine learning, internet of things (IoT), serta sejumlah sarana penunjang lainnya.

"Cloud computing ini sangat membantu perkembangan budaya inovasi di seluruh skala bisnis, sekaligus memberikan akses untuk berinovasi dengan teknologi termurah dan tercepat. Inilah yang ingin kami yakinkan di level kebijakan," kata guru besar ilmu ekonomi UGM tersebut.

Di tingkat Asean, Indonesia saat ini juga sudah menjadi negara yang memiliki startup unicorn terbanyak.

Unicorn merupakan gelar yang diberikan pada startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari USD 1 miliar.

Dari tujuh startup di kawasan ASEAN yang menyandang gelar tersebut, empat di antaranya dari Indonesia. Yaitu Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.

Tiga unicorn lainnya adalah Sea Ltd dan Grab asal Singapura serta Revolution Precrafted (Filipina). (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UKI Berinovasi demi Siapkan Generasi Era Ekonomi Digital


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler