Coba Suap Polisi, Pemohon SIM Kena Getahnya

Sabtu, 17 Maret 2018 – 19:57 WIB
Antrian di Kantor Samsat. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, GRESIK - Jangan berusaha mencari jalan pintas untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) di Satlantas Polres Gresik, Jatim.

Gara-gara hendak menyuap polisi, Fahrul Mualim justru harus berhadapan dengan anggota provos.

BACA JUGA: Ujian SIM Hanya Sekali, Pemohon Harus Kuasai Safety Riding

Hal tersebut terjadi ketika warga Kecamatan Bungah itu sedang mengurus SIM C. Dia hendak melaksanakan ujian praktik.

"Sebelumnya pernah ujian (praktik, Red), tapi tidak lulus," ungkapnya.

BACA JUGA: Terjaring KPK, Wako Kendari dan Ayahnya Diboyong ke Jakarta

Begitu masuk kantor satpas, Fahrul langsung menemui Aiptu Jailani, petugas bagian urusan (baur) SIM satlantas.

Dia menyerahkan berkas ujian praktik lengkap. Di balik map berisi berkas ujian praktik dan fotokopi KTP serta terselip uang Rp 50 ribu. Jailani mempertanyakan uang tersebut.

BACA JUGA: Begini Peran Bupati Lampung Tengah di Kasus Suap DPRD

"Ternyata minta tolong diluluskan," ujar polisi yang pernah menilang istrinya sendiri itu.

Jailani menolak dengan tegas. Tanpa banyak basa-basi, Jailani langsung melaporkan Fahrul ke petugas piket provos di bagian pengaduan. Laporan diterima Bripka Chirstopher Ariel.

Fahrul dibawa ke ruang pendidikan masyarakat (dikmas). Dia diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Kasus suap itu sudah dilaporkan ke pimpinan (Kapolres, Red)," terang Kasatlantas Polres Gresik AKP Wikha Ardilestanto.

Dia mengatakan, Fahrul tetap dikenai sanksi wajib lapor. Dia juga diwajibkan mengikuti program coaching clinic di kantor satlantas setiap hari.

Tujuannya, melatih keterampilan mengikuti ujian praktik SIM. Jadi, tidak mengambil jalan pintas dengan cara suap.

Wikha menegaskan, polisi dilarang keras menerima suap dalam bentuk apa pun.

Apalagi, Polres Gresik sudah mendapatkan predikat wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM).

Predikat itu bukan simbolis semata. Itu merupakan penghargaan yang harus dipertahankan.

Integritas anggota polisi dipertaruhkan. "Praktik suap maupun percaloan harus diberantas," tegasnya.

Alumnus Akpol 2007 tersebut menyatakan, penghargaan itu berpengaruh pada tunjangan anggota.

Polisi berpangkat ajun komisaris (AKP) akan mendapatkan tunjangan setingkat komisaris (Kompol).

"Dan, saya yakin anggota tidak akan mempertaruhkan itu hanya demi menerima suap," tandas perwira dengan tiga balok di pundak tersebut. (adi/c25/dio/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zola Meminta Maaf kepada Warga Jambi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler