Coblos Ulang, Jokowi-JK Tetap Menang

Minggu, 20 Juli 2014 – 01:16 WIB

jpnn.com - JAKARTA – KPU DKI Jakarta akhirnya melaksanakan pencoblosan ulang di 13 tempat pemungutan suara (TPS) kemarin (19/7). Hasilnya, pasangan Jokowi-JK tetap unggul. Namun, tingkat partisipasi pemilih malah turun drastis. Akibatnya, perolehan suara dua pasangan capres-cawapres juga sama-sama merosot.

Berdasar pantauan Jawa Pos di Jakpus, pencoblosan ulang selesai pukul 14.00. Tidak terlihat kerumunan pemilih di empat TPS Jakpus sebagaimana pencoblosan 9 Juli. Penurunan jumlah pemilih itu pantas terjadi. Sebab, banyak warga yang belum mengetahui pencoblosan ulang. Kebanyakan menyatakan baru mengetahui Sabtu pagi atau sekitar sejam sebelum pencoblosan.

BACA JUGA: Kopassus Gelar Bazaar Ramadan di Cijantung

’’Informasi (pencoblosan ulang) mendadak. Saya baru tahu setelah ditelepon orang tua,’’ kata Astri, 32. Meski begitu, warga Karet Tengsin, RT 13, RW 08, itu tetap datang ke TPS 24 karena takut suaranya hilang. ’’Sayang kan suara kita,’’ ujarnya.

Coblos ulang dadakan tersebut tidak hanya dikeluhkan pemilih. Panitia pemungutan suara (PPS) di TPS 24 juga mengakuinya. ’’Memang (pencoblosan ulang) sangat mendadak. Kami baru mendapat informasi tentang pemilihan ulang Sabtu pagi (19/7),’’ ujar Cahyanto, ketua PPS di TPS 24 Karet Tengsin.

BACA JUGA: Penasihat Hukum JIS akan Protes Kapolda

Rudi, ketua RW 02, Kelurahan Bendungan Hilir, juga baru mendapat informasi pencoblosan ulang dari PPS Jumat (18/7) sekitar pukul 14.00. Setelah mendapat informasi dadakan tersebut, dia menyampaikan ke RT selepas buka puasa. ’’Itu juga saya sampaikan ke RT-RT di masjid lingkungan kami,’’ ujarnya.

Dia menyatakan, ada 704 pemilih dari lima RT yang harus mencoblos ulang di TPS-nya. Yakni, RT 01, 04, 06, 07, dan 08, Kelurahan Bendungan Hilir. ’’Saya bersama pengurus lima RT mulai melakukan sosialisasi kepada warga setelah Tarawih hingga pukul 01.00. Jadi, (pencoblosan ulang) itu sangat mendadak,’’ terangnya.

BACA JUGA: Polri Cegah Pergerakan Massa Masuk Jakarta

Pada pencoblosan 9 Juli, pasangan capres-cawapres Jokowi-JK unggul di empat TPS itu. Namun, hasil pencoblosan ulang kemarin menunjukkan penurunan jumlah perolehan suara. Bahkan, di TPS 03 Kelurahan Cideng, suara Jokowi-JK yang unggul pada pencoblosan 9 Juli justru kalah setelah coblos ulang kemarin.

Penurunan jumlah pemilih di empat TPS tersebut tentu merugikan kedua pasangan calon. Tetapi, saksi pasangan Prabowo-Hatta rela menerima kenyataan itu.

Dari empat TPS se-Jakpus tersebut, saksi pasangan Jokowi-JK di TPS 03 Kelurahan Cideng dan TPS 24 Kelurahan Karet Tengsin menolak menandatangani berita acara. Saksi pasangan Jokowi-JK di TPS 24 Tasri Effendi menyatakan ogah teken karena tidak setuju dengan pencoblosan ulang.

Sementara itu, saksi pasangan Jokowi-JK di TPS 03 Kelurahan Cideng Suryadi Saputra menolak menandatangani karena sosialisasi pencoblosan ulang tidak maksimal. Akibatnya, banyak warga yang tidak datang ke TPS.

Di lokasi berbeda, Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay meninjau langsung pencoblosan ulang di TPS 03 Bendungan Hilir. Di TPS itu, dia hanya meninjau lima menit. Dia melihat minimnya jumlah pemilih yang datang ke TPS. Menurut dia, itu merupakan konsekuensi diulangnya pilpres.

’’Sangat mungkin (jumlah pemilih) berkurang, bahkan jauh berkurang. Orang tidak tahu lagi (ada pencoblosan ulang) karena rekomendasi dari Panwas DKI juga mendadak,’’ jelasnya.

Menurut Hadar, setelah pencoblosan ulang, hasil rekapitulasi suara dibawa ke KPU kota. Di sana surat suara hanya transit. Sebab, hasil pencoblosan segera dibawa ke KPU DKI untuk dihitung bersamaan dengan hasil pencoblosan dari seluruh Jakarta.

Kondisi serupa tampak di TPS 31 Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jaktim. Di sana partisipasi pemilih turun hingga 30 persen daripada pencoblosan 9 Juli. Meski demikian, pasangan Jokowi-JK tetap mengungguli Prabowo-Hatta. Pemilihan ulang diadakan pukul 07.00 hingga 13.00.

Hasilnya, Jokowi-JK unggul dengan perolehan 208 suara, sedangkan Prabowo-Hatta memperoleh 187 suara, dan suara tidak sah mencapai lima suara. Di antara total 617 orang yang masuk daftar pemilih tetap (DPT), yang mencoblos hanya 400 pemilih.

Padahal, pada 9 Juli, pemilihnya 591 orang. Kala itu Jokowi-JK meraih 313 suara dan Prabowo-Hatta 272 suara serta enam suara tidak sah. ’’Pemilihnya turun sekitar 30 persen,’’ kata Komisioner Panwaslu Kota Jaktim Habibi Mahabbah kemarin (19/7).

Pemungutan suara ulang di TPS 31 dilakukan karena ditemukan 41 pemilih yang tidak terdapat dalam DPT. Suara itu hanya menggunakan surat domisili yang ditandatangani ketua RT setempat tanpa surat pengantar dari daerah asal atau formulir A5.

Lain lagi pencoblosan ulang di TPS 99 Kelurahan Lagoa, Koja, Jakut. Di sana pasangan Prabowo-Hatta berbalik unggul atas Jokowi-JK. Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 tersebut unggul 19 suara dengan perolehan total 164 suara.

Sementara itu, pasangan Jokowi-JK hanya mengumpulkan 145 suara. Hasil tersebut berbeda dengan pilpres 9 Juli. Waktu itu pasangan nomor urut 2 menang telak dengan 240 suara, sedangkan Prabowo-Hatta hanya meraup 192 suara. (bad/yuz/syn/co1/oni/c23/bh)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Layang Non Tol Antasari Dipermanenkan Satu Arah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler