"Tak hanya di Indonesia, sepak terjang warga Afrika Selatan ini juga meresahkan di kawasan ASEAN lainnya," tukas Dir IV/TP Narkoba dan Kejahatan Terorganisir Bareskrim Polri Brigjen Dr Harry Muntolalu, MM saat menggelar jumpa pers hasil yang dicapai dalam pelaksanaan Operasi Paniki 2008, Jumat di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN)
BACA JUGA: Skenario Kenaikan Permintaan BBM Disiapkan
Dari operasi ini, Polri berhasil menangkap 19 pelaku sindikat perdagangan narkotika lintas negara"Lima diantara pelaku yang tertangkap adalah warga negara Afrika dan tiga diantaranya tertembak mati dalam operasi yang digelar Polda Metro," tegas Harry yang didampingi Kadispenum Mabes Polri Bambang Kuncoro.
Lebih lanjut dikatanya, tiga orang warga Afrika Barat yang tertembak itu adalah Oliver Lechechukwu Osando warga negara Nigeria yang membawa 100 gram heroin, Victor Thambu Macoba warga Afrika Selatan yang membawa 59.6 gram heroin dan Stve alias Richar warga negara Nigeria yang membawa 100 gram heroin
BACA JUGA: Tersangka Kasus Korupsi PT Pos Kalsel Dicokok
"Selain warga Afrika, kita juga mengamati warga negara lainnya, selama ini yang mendominasi kejahatan narkoba adalah West Afrika," tegas Harry.Sementara itu untuk barang bukti yang berhasil disita adalah heroin sebanyak 370,1 gram, hashish 28,3 gram, ganja kering 13,7 gram, pohon ganja tiga barang, ekstasi sebanyak 25.500 butir dan shabu 200,5 gram dengan total senilai Rp 3.223.081.750
BACA JUGA: Hakim Sakit, Sidang Al Amin Ditunda
"West Afrika ini datang ke Indonesia kedoknya berjualan garmen tapi berjualannya di hotel," ungkapnya.Selama di hotel yang telah diubah fungsinya tersebut warga negara Afrika menjalankan bisnis haram ini dengan menggunakan kurir perempuan Indonesia yang biasanya terlebih dahulu dipacari atau dinikahi"Saat ini kurir perempuan Indonesia yang sudah ditangkap diantaranya di Brazil dengan membawa 10 kg heroin, Malaysia 2 kg heroin, Pakistan, Chili dan Cina," tambahnya(rie/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tommy Teken SP3 BPPC
Redaktur : Tim Redaksi