Covid-19 Mengamuk di Satu Kampung Garut

Selasa, 15 Juni 2021 – 22:02 WIB
Ilustrasi Covid-19. Grafis: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, GARUT - Kasus penularan wabah COVID-19 terhadap warga satu kampung di Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, bertambah menjadi 53 orang.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Garut memperkirakan korban bakal terus meningkat karena dilaporkan banyak warga kontak fisik dengan pasien corona.

BACA JUGA: Oknum Polisi Dilaporkan ke Propam, Keterlaluan, Memalukan

"Jadi kemungkinan masih akan terus bertambah angka positifnya, angka terakhir sampai kemarin (Senin) itu ada 53 orang positif," kata Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Garut yang juga Camat Cisompet Rahmat Alamsyah, Selasa (15/6).

Rahmat menuturkan warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 seluruhnya berada di satu desa, yakni Desa Panyindangan, Kecamatan Cisompet, dengan kondisi gejala ringan.

BACA JUGA: Perintah Kapolda Sumbar kepada Seluruh Polres

Petugas medis, kata dia, sudah menjemput mereka yang positif COVID-19 untuk menjalani isolasi dan mendapatkan penanganan medis di Gedung Olahraga (Gor) Desa Payindangan.

"Yang positif itu paling banyak dari RW 1, kalau yang di sana kita isolasi di rumah masing-masing, sementara satu RW itu kita 'lockdown', sementara warga yang dari luar RW 1 kita bawa ke Gor Desa agar pengawasannya mudah," katanya.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Lakukan Cara Ini untuk Menekan Lonjakan Kasus

Dia menyampaikan petugas medis di lapangan dengan keterbatasan personel terus berupaya melakukan tes usap terhadap warga yang diketahui kontak fisik dan mengeluhkan gejala terganggunya penciuman untuk mendeteksi penularan wabah COVID-19 di kampung itu.

Lonjakan kasus positif COVID-19 di kampung itu, kata dia, terjadi setelah melewati musim libur hari raya yang memicu banyak orang beraktivitas di luar rumah dan berkerumun tanpa mematuhi protokol kesehatan.

"Kasus ini memang susah dipastikan dari mananya, tapi perkiraan masih merupakan dampak aktivitas selama Lebaran, kita juga tak bisa memastikan, apalagi ini sudah menyebar," katanya.

Dia berharap wabah penularan COVID-19 di daerah itu tidak bertambah, jika terus ditemukan kasus baru dan kapasitas Gor Desa tidak mencukupi maka akan menggunakan fasilitas lain untuk dijadikan ruang isolasi.

Selama ini warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, kata dia, menunjukkan gejala ringan, dan tidak ada yang harus dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih intensif.

"Sementara belum ada yang dirujuk ke rumah sakit, rata-rata gejala ringan, seperti hilang penciuman dan beberapa juga ada yang demam," katanya.

Laporan terbaru Satgas COVID-19 Garut pada Senin (14/6) terdapat kasus baru positif COVID-19 di Kabupaten Garut sebanyak 376 kasus atau jumlah paling tinggi dalam satu hari dibandingkan dengan laporan harian selama ini.

Secara keseluruhan sejak ditetapkan darurat wabah COVID-19 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Garut sebanyak 12.718. Dari kasus itu sebanyak 1.964 kasus isolasi mandiri, 552 isolasi di rumah sakit, 9.632 kasus dinyatakan sembuh, dan 570 orang meninggal dunia. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler