jpnn.com - SAAT ini, perusahaan rintisan CrediBook telah mampu menarik lebih dari 500 ribu pengguna yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Sukses dengan pertumbuhan bisnis yang semakin ekspansif, CrediBook dinobatkan sebagai juara pertama Pahlawan Digital UMKM 2020 dari Kementerian Koperasi dan UKM, yang kemudian akan menjadi mitra strategis pemerintah untuk digitalisasi UMKM Indonesia.
Dengan misi menjadikan UMKM Indonesia melek digital, CrediBook sejak awal 2020 menjadi solusi cerdas dalam mendorong perekonomian nasional.
CrediBook dengan berbagai fasilitasnya mampu menghubungkan para pelanggan, pelaku UMKM, pemasok, dan wholesaler, melalui satu aplikasi pencatatan keuangan.
BACA JUGA: Strategi BRI Menjaga UMKM agar Tetap Tumbuh
"Inovasi yang kami hadirkan merupakan kontribusi nyata khususnya dalam membantu usaha kecil yang kini semakin rentan terdampak pandemi sehingga penghargaan disertai kemitraan dengan Kementerian Koperasi dan UKM merupakan sebuah pencapaian sekaligus momentum bagi CrediBook dalam memperluas jangkauan serta mengedukasi masyarakat akan solusi digital dari kami,” ungkap CEO CrediBook Gabriel Frans dalam pesan singkatnya, Kamis (4/2).
Lebih lanjut, Gabriel mengatakan, saat ini CrediBook telah menerima pendanaan pra-seri A dari Wavemaker Partners, Alpha JWC Ventures, dan Insignia Ventures Partners.
BACA JUGA: Klaster Perpajajakan UU Cipta Kerja Beri Angin Segar Bagi Pelaku UMKM
Pendanaan tersebut merupakan langkah besar dalam mengembangkan aplikasi CrediBook. Selain memiliki fungsi utama sebagai pencatatan keuangan usaha, CrediBook turut dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti pengiriman pesan tagihan, pembayaran tagihan atau transaksi keuangan di dalam aplikasi, hingga pengajuan pinjaman modal usaha.
Menurut Gabriel, solusi menyeluruh dalam mengelola berbagai transaksi keuangan tersebut diharapkan dapat mendorong produktivitas UMKM yang memiliki potensi sangat besar.
Data Badan Pusat Statistik 2020 menunjukkan bahwa UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3 persen dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Selain itu, UMKM menyerap 97 persen dari total tenaga kerja dan 99 persen dari total lapangan kerja.
Potensi tersebut, kata dia, tentu perlu dikelola dengan baik, terutama melihat tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan digitalisasi UMKM.
Hingga kini, dari 64,2 juta unit UMKM, hanya 13 persen di antaranya yang memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola usaha.
“Kami sangat optimis bahwa CrediBook yang telah genap berusia satu tahun pada 27 Januari lalu dapat semakin melaju," kata Gabriel yang telah mengantongi banyak pengalaman dari perusahaan bekerja sebelumnya yakni e-commerce Traveloka dan juga O2O platform Kudo (GrabKios).
"Solusi pengelolaan keuangan dari CrediBook akan terus kami kembangkan, sehingga dapat menjangkau lebih banyak sektor usaha. Kami ingin mengakomodir berbagai jenis usaha melalui layanan yang disesuaikan dengan cara pemilik usaha bekerja setiap harinya. Sehingga CrediBook dapat terus digunakan oleh pelaku UMKM Indonesia dan berkontribusi untuk mengantarkan UMKM ke dalam pengelolaan keuangan berbasis digital,” beber Gabriel Frans.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Fiki Satari, mengakui, inovasi digital yang dihadirkan CrediBook dapat berkontribusi terhadap percepatan digitalisasi UMKM secara sistemik.
“Struktur populasi usaha di Indonesia itu nyatanya didominasi usaha mikro, di mana sebagian besar dari pemilik usaha kecil masih bekerja secara konvensional," ujar Fiki dalam keterangan resminya, Kamis.
Menurut dia, baik pelaku usaha di sektor makanan dan minuman, aneka barang konsumsi, kerajinan, hingga material bangunan, masih sangat manual termasuk dalam hal pencatatan keuangan.
"Kami melihat dengan adanya CrediBook, para pelaku UMKM dari sektor mana pun dapat dengan mudah mengelola keuangannya lewat satu aplikasi. Bahkan, dapat membentuk sebuah ekosistem usaha berbasis digital," beber dia.
"Tentu ini bersinergi dengan usaha pemerintah dalam menggenjot kembali sektor UMKM yang melemah akibat pandemi. Sudah menjadi salah satu fokus KemenkopUKM untuk dapat membawa sektor UMKM melek digital alias transformasi digital secara menyeluruh,” ujar Fiki.
Fiki yang juga terlibat sebagai juri di ajang Pahlawan Digital UMKM 2020 mengatakan, pada situasi sulit seperti sekarang, kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting dalam menghadirkan solusi-solusi cerdas demi kemajuan UMKM nasional yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Pengakuan dari Kementerian Koperasi dan UKM terhadap CrediBook merupakan titik awal kolaborasi demi meningkatkan edukasi keuangan dan teknologi di kalangan masyarakat Indonesia khususnya pelaku UMKM.
CrediBook akan turut mendukung langkah strategis Kementerian Koperasi dan UKM mulai dari intervensi dalam peningkatan kualitas SDM hingga perbaikan proses bisnis. (ast/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan