jpnn.com, BANYUWANGI - Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Ketapang harus memberlakukan penundaan aktivitas pelayaran untuk sementara, Sabtu (3/2).
Penutupan penyeberangan ini karena hujan lebat dan tebalnya kabut yang menyelimuti area Selat Bali.
BACA JUGA: Cuaca Buruk, 8 Rumah Rusak Diterjang Angin Kencang di Solsel
UPP Kelas III Ketapang menunda aktivitas pelayaran untuk seluruh operator Kapal Motor Penumpang (KMP) mulai pukul 14.10 hingga 14.35.
Kabut yang terlalu tebal membuat jarak pandang menjadi terganggu. Nakhoda kapal hanya dapat melihat jarak pandang sejauh 10 meter.
BACA JUGA: Pelayaran sudah Berangsur Kembali Beroperasi
Hal tersebut membuat 32 KMP yang sedang beroperasi di Selat Bali harus merapat di dermaga.
Kepala UPP Kelas III Ketapang, Eka Cakrawala, melalui petugas pelaksana harian UPP Kelas III Ketapang, Widodo mengatakan, penundaan aktivitas pelayaran diberlakukan selama 15 menit akibat cuaca yang kurang bersahabat.
BACA JUGA: Cuaca Buruk, Sejumlah Kapal Gagal Berangkat
Seluruh kapal dipaksa merapat ke dermaga pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk untuk keamanan pelayaran.
“Semua armada KMP yang sedang beroperasi segera kami perintahkan untuk merapat ke dermaga. Karena jarak pandang kurang maksimal dan intensitas hujan yang terlalu tinggi,” ujar Widodo.
Pada pukul 14.35 kedua pelabuhan kembali di buka. Tidak ada penumpukan kendaraan di masing-masing kantong parkir pelabuhan. “Karena kabut sudah menghilang dan hujan juga semakin reda maka aktivitas pelayaran kami buka kembali,” kata Widodo.
Selama penundaan, kata Widodo, KMP yang beroperasi di dermaga Mobile Bridge (MB) berjumlah 20 unit sedangkan yang beroperasi di dermaga Landing Craft Machine (LCM) berjumlah 12 unit.
Saat penundaan aktivitas pelayaran berlangsung, seluruh KMP yang sedang beroperasi mencari posisi yang aman. Jumlah pengguna jasa juga tidak banyak sehingga tidak menyebabkan antrean kendaraan.
“Setelah penyeberangan buka, semuanya bisa langsung diseberangkan. Penundaan juga tidak lama, hanya sekitar 15 saja,” tandas Widodo. (kri/bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cuaca Ekstrem, Nelayan Setop Melaut
Redaktur & Reporter : Budi