Cuaca Ekstrem Makan Korban Jiwa

Rabu, 27 Mei 2020 – 00:28 WIB
Petugas SAR saat melakukan asesmen di lokasi tenggelamnya seorang nelayan yang tergulung ombak di Pantai Katapang Condong, Desa Citepus, Palabuhanratu, Sukabumi. Foto: Radar Sukabumi

jpnn.com, SUKABUMI - Cuaca ekstrem yang terjadi di perairan Laut Selatan Sukabumi, menyebabkan empat orang pemancing ikan di perairan Karang Dulang Citireum, Kecamatan Ciracap, terjebak air pasang gelombang tinggi, Selasa (26/5).

Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi Okih Fajri Assidiq mengatakan, berdasarkan laporan Koorpos SARDA Ciracap dan Surade, sekitar pukul 08.30 WIB, terdapat empat orang pemancing terjebak air pasang di perairan Kecamatan Ciracap yang berbatasan dengan Kecamatan Ciemas.

BACA JUGA: Gelombang Pasang Hantam Pantai Ujunggenteng-Citepus

“Namun, dari empat orang pemancing ini, satu di antaranya pergi ke tengah laut saat kondisi air surut. Namun, hingga saat ini satu pemancing tersebut dinyatakan hilang setelah tenggelam karena jauh terpeleset dari batu karang,” jelas Okih dilansir Radar Sukabumi, Selasa (26/5).

Satu orang pemancing itu, sambung Okih, terpeleset dari batu karang hingga tenggelam, karena dihantam gelombang pasang.

BACA JUGA: Awalnya Cuaca Ekstrem, Disusul Angin Puting Beliung

“Saat dihantam gelombang pasang, tiga temannya bisa bertahan di atas batu karang. Namun, satu pemancing telah jatuh hingga terpeleset dan tenggelam di perairan tersebut,” paparnya.

Kini, petugas gabungan tengah berupaya melakukan penyisiran terhadap seorang pemancing yang hilang dihantam ombak dan mengevakuasi ketiga pemancing tersebut yang terjebak gelombang pasang di perairan tersebut.

BACA JUGA: Kapolres Meminta Maaf Atas Tindakan Brigadir R dan E, Bikin Malu Polri

Namun, petugas mengaku kesulitan untuk mengevakuasi ketiga pemancing yang kini masih bertahan di atas karang dengan kondisi gelombang yang masih ekstrem.

“Jalan menuju lokasi Tempat Kejadian Musibah (TKM) sangat sulit, menyisir lewat pantai atau karang sangat bahaya, karena khawatir di sapu glombang tinggi. Apabila lewat darat petugas harus melewati hutan dengan jarak sekitar 15 kilometer dan hanya bisa menggunakan kendaraan trail,” pungkasnya. (den/d/radarsukabumi)

 


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler