BACA JUGA: BK Tetap Usut Ruhut
Bahkan, Almer, cucu tercinta Susno pun terancam akan dibunuh"Saat ini istri, anak dan cucu Susno ada di tempat lain dan aman
BACA JUGA: Anggodo Diperiksa 12 Jam
Mereka dalam keadaan baik dan sehatHingga tadi malam, cucu Susno belum berani dibawa kembali ke Puri Cinere
BACA JUGA: Internal Audit Bank Century Merasa Dibohongi
Namun, mereka masih di sekitar JakartaMenurut Husni, ancaman tersebut memang sudah lama munculNamun lebih mengarah pada pribadi Susno, bukan cucu."Puluhan SMS ancaman ini masuk dalam dua hari berturut-turutKita telah menghapusnya sebagian," katanyaPesan ancaman bernada menghilangkan nyawa tersebut diterima Susno melalui ponselnya, Senin (11/1), sekitar pukul 06.00 WIBPesan tersebut dikirim berulang kali melalui nomor telepon yang samaHanya materi pesannya yang berbeda-beda.
Ancaman membunuh terakhir itu dikirim pukul 06.27.44, yang bertuliskan "Susno!!! Sekali lagi kau tampil di media atau koran, kami tau cara menghabisi kau?"Sedangkan pesan pertama dikirim pukul 06.27,42Isinya, "Sekali lagi buka-buka di media nyawa mu gentayangan, cucu kesayangan mu jangan ditanya?"Pesan itu ditulis dengan huruf besar.
Susno Duadji memiliki seorang istri, Herawati dan dua putriDia juga punya dua cucu laki-laki yang berusia di bawah dua tahunMenurut Husni, Susno tidak takut, tapi ancaman itu cukup mengkhawatirkan bagi keluarganyaTerlebih cucunya yang masih sangat kecil.
Husni membantah, SMS ancaman itu berkaitan dengan konflik yang tengah berlangsung antara Susno Duadji, institusi kepolisian, serta Kapolri Jenderal Bambang Hendarto Danuri"Sama sekali tidak ada konflik antara Susno, institusi polri dan KapolriSusno sangat hormat dengan Kapolri," katanya.
Ancaman dilayangkan lewat SMS yang berasal dari nomor 0878-8304-0055Namun, tidak dapat diketahui siapa pemilik nomor tersebut"Seharusnya polisi menjamin keamanan warganyaTidak perlu meminta perlindungan keamananApalagi Susno merupakan bintang tiga," kata Husni.
Susno sendiri sempat muncul sebentarDengan berpakaian kemeja kotak-kotak warna biru, serta celana jeans, Susno hanya berada di depan pintu rumah"Saya tidak bisa lama-lama," katanya, lalu kembali masuk ke dalam rumah.
Bagaimana respon Mabes Polri? Wakil Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Sulistyo Ishak, meminta Susno membuat laporan resmi"Silakan datang untuk membuat laporan, biar langsung diproses," katanya.
Menurut Sulistyo, mungkin saja ada pihak-pihak yang ingin mengacaukan situasi"Kalau tidak ada laporan resmi, susah diproses," katanya pula.
Di kesempatan terpisah, Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri, Komjen Ito Sumardi, menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa serta-merta melakukan penyelidikan"Kita perlu laporannya," kata Ito.
Menurut jenderal bintang tiga itu, seluruh anggota polisi termasuk perwira tinggi Polri, harus siap menghadapi segala hal, termasuk ancaman"Saya kira semua sudah siap menghadapi segala sesuatuTidak perlulah ada pengawalanSaya saja tidak dikawal sebagai KabareskrimTapi, itu semua terserah pimpinan saja," katanya.
Mantan Kapolda Sumatera Selatan itu menjelaskan, setiap pengawalan ada prosedurnya"Kalau perwira tinggi Polri yang bertugas di satu bidang ada potensi ancaman, bisa dipertimbangkan untuk diberikan pengawalanTapi kalau tidak, ya tidak," paparnyaIa menambahkan, di lingkungan Polri hanya Kapolri yang berhak diberikan pengawalan khusus, terlebih lagi jika keamanannya terancam.
Terkait penyelidikan internal terhadap Susno, Kepala Divisi Propam Mabes Polri, Irjen Oegroseno menjelaskan, timnya sejauh ini masih bekerja"Kami jemput bola saksi," kata OegroLangkah itu diambil karena tim hanya punya sedikit waktu"Jadi, mereka tidak dipanggil, tapi kami datangi satu-satu," katanya(rdl/rko/ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Robert Bantah hasil Audit BPK
Redaktur : Tim Redaksi