Curahan Hati Istri yang Terabaikan

Kamis, 05 Januari 2017 – 13:48 WIB
Curahan Hati Istri yang Terabaikan. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com - Dua tahun menjabat direktur di perusahaan yang sama, Karin, 36, merasa suaminya, Donjuan, 40, mulai hobi mengatur-atur.

Donjuan memindah tugaskan Karin ke kantor cabang perusahaan di Pasuruan dengan alasan suami istri tidak boleh satu lokasi.

BACA JUGA: Cinta Terlarang dengan Adik Ipar Berujung Penyesalan

Umi Hany Akasah - Radar Surabaya

Karin sendiri merasa tertekan ditugaskan sebagai pengawas peternakan di Pasuruan. Ia merasa itu tidak adil.

BACA JUGA: 3 Pilihan Sulit saat Menanti Momongan

Apalagi, hal itu dilakukan setelah mereka menikah 12 tahun lamanya.

”Ada sebagian yang suami-istri tidak boleh satu perusahaan. Alhamdulillah, kami beruntung karena beda divisi. Saya bidang produksi dan suami marketing,” kata Karin di sela-sela sidang gugatan cerainya di Pengadilan Agama (PA), Klas 1A Surabaya, Rabu (5/1).

BACA JUGA: Kisah Cinta dengan Pria Bule Pelit

Maka dari itu, keduanya tetap bekerja di salah satu pabrik pengelolaan pupuk di Rungkut.

Berbekal ilmu yang ditimba saat kuliah, Karin sangat senang karena sesuai disiplin ilmunya. Ia tetap bisa menghitung persentase bahan kimia dan melihat hasilnya.

Begitu pula dengan Donjuan. Meski background pendidikannya adalah teknik sipil, Donjuan berhasil meningkatkan penjualan pupuk sampai akhirnya ia dijadikan direktur.

Berawal jadi sales marketing, supervisor, kepala marketing kini karirnya di puncak.

Pria yang tinggal di kawasan Perumahan Babatan Indah itu menjadi direktur.

Pernikahan antara Donjuan dan Karin karena sering bertemu satu kantor. Ibarat pepatah ’witing trisno jalaran soko kulino’.

Mereka sering jumpa dan akhirnya menikah. Pernikahan dilakukan dengan izin direksi dengan perjanjian mereka tetap bisa bekerja di perusahaan tersebut.

Usai nikah, keduanya seringkali berangkat berdua. Hal itu dilakukan hampir 10 tahun lamanya

”Suami jadi direktur tahun 2013. Sok ngaturnya di kantor mulai kelihatan. Saya yang awalnya jadi pengawas produksi, dipindahkan jadi administrasi. Lha wong saya enggak ngerti administrasi ya protes,” jelasnya.

Protes besar-besaran itu sempat membuat hubungan suami-istri panas.

Donjuan melarang Karin keluar dari ruangan dan bertemu dengan rekannya di bidang produksi.

Padahal, ibu dua anak itu sudah mengaku sangat akrab dengan rekan-rekannya di divisi produksi.

Selain bekerja, devisi produksi sering menggelar acara arisan maupun jalan-jalan dengan urunan pribadi.

Sampai akhirnya, Donjuan memutuskan untuk memindahkan Karin ke Pasuruan.

”Di rumah ya tengkar terus karena saya merasa dibuang. Tapi, suami enggak pernah mau denger curhat saya,” tegasnya.

Di Pasuruan, Karin sebenarnya diberikan rumah dinas dan juga antar jemput mobil pribadi oleh Donjuan.

Sayangnya, Karin tetap merasa suaminya jahat dan sok ngatur dengan hidupnya.

”Kalau maunya mau menang sendiri begitu ya sudah saya juga bisa putuskan hidup sendiri. Anak ikut saya. Harta sudah atas nama saya,” tegasnya.

(no/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sakitnya Tuh Di Sini, Suami Direbut Sahabat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Donwori  

Terpopuler