jpnn.com, TEGAL - Jika tak ada aral melintang, 1 Ramadan jatuh pada Sabtu (27/5). Jauh hari, Muhammadiyah, salah satu organisasi massa terbesar di Indonesia itu sudah menetapkan berpuasa besok. Sementara versi pemerintah baru akan menggelar sidang isbat, Jumat (26/5) hari ini.
Umat muslim sedunia tentu menyambut suka cita bulan suci yang penuh barakah. Tapi tidak oleh sebagian wanita yang memilih menjadi pekerja seks komersil.
BACA JUGA: Curahan Hati PSK: Tutup Mata Layani Tamu, Ingat Anak di Rumah
Justru mereka resah karena gencarnya razia jelang dan selama bulan puasa. Radar Tegal (Jawa Pos Group) memotretnya menjelang Ramadan di beberapa tempat yang menjadi lokasi bisnis prostitusi.
Sejak Minggu (13/5) penghuni wisa di Pelemen, Tegal, Jawa Tengah dibuat waswas adanya informasi razia besar-besaran. Mereka pun banyak yang memilih pulang kampung.
BACA JUGA: 12 Tempat Biliar Tetap Buka di Bulan Ramadan
Putri, 32, mengaku dijemput oleh teman dekatnya untuk pulang ke kampung halaman di daerah Kendal. Menurut dia, sejak Sabtu malam, banyak penghuni yang membicarakan bakal ada razia besar-besaran sehingga banyak wisma yang memilih tutup.
Hingga Minggu siang, kondisi Peleman semakin sepi karena ditinggal penghuni. Pengunjung yang datang juga terus berkurang.
BACA JUGA: Ramadan Bersih dari Aksi Razia Ormas
Dia dan rekan-rekannya dalam satu wisma semuanya memutuskan untuk pulang karena tidak bisa lagi mendapatkan pemasukan.
Kondisi tempat prostitusi saat ini jauh lebih sepi dari biasanya karena sebagian memilih untuk pulang ke daerah masing-masing sembari menunggu realisasi bantuan yang rencananya bakal dibagi berbarengan dengan penutupan secara permanen.
“Sekarang sangat sepi, yang lain sudah pulang. Sisanya pergi keluar karena takut ada razia,” katanya.
Hal senada diungkapkan Wati, 29. Menurut dia, sudah beberapa kali dia mendapatkan informasi akan adanya razia. Kondisi Peleman yang semakin sepi membuat pengunjung menurun drastis. Sebagian penghuni yang masih bertahan rata-rata tinggal di daerah sekitar.
Sementara penghuni yang berasal dari luar kota sebagian sudah kembali ke rumah setelah proses pendataan.
Dari informasi yang diperoleh, proses pengosongan akan segera dilakukan dan proses pemberian bantuan dilakukan secara transfer untuk mencegah adanya kebocoran.
Lokasi parkir yang biasanya ramai dan dentuman musik di malam hari sekarang nyaris tidak terdengar.
Meski belum memiliki rencana lain, untuk sementara waktu dia mengaku akan kembali ke rumahnya di Jepara. Jika ada pekerjaan yang menjanjikan, maka dia akan beralih profesi dan bekerja secara halal sekaligus dekat dengan keluarga.
“Suasana sekarang sangat jauh dibandingkan awal tahun. Kami juga kesulitan mendapatkan pemasukan dalam kondisi seperti ini,” tandasnya. (gun/ima/yuz/JPG/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zaskia Mecca Merasa Sedih, Sangat Sedih
Redaktur : Tim Redaksi