MAGELANG - Peristiwa yang dialami pasangan suami istri (pasutri) Muhammad Afid, 25, dan Atun, 21, ini termasuk langkaAwalnya mereka sangat yakin bahwa anak pertama mereka yang lahir di RSUD Muntilan, Magelang, berjenis kelamin laki-laki
BACA JUGA: Penerjun yang Tewas dalam Misi Refreshing
Ini diperkuat dengan surat keterangan lahir yang dikeluarkan oleh rumah sakit ituBACA JUGA: Lampaui Kewajiban Setor, Keuangan PD Owabong Disoal
Afid pun curiga, jangan-jangan bayinya tertukar saat lahir di RSUD Muntilan
BACA JUGA: Angka Kekerasan pada Anak Meningkat
"Saya minta tes DNASupaya meyakinkan diri saya dan keluarga bahwa anak ini adalah anak saya," kata Afid yang ditemui kemarin (14/6).Direktur RSUD Muntilan dr Sasongko ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa yang dialami Afid dan AtunNamun, dia membantah anggapan telah terjadi pertukaran bayi"Yang terjadi adalah kesalahan administrasi dalam penulisan jenis kelamin," katanya ketika ditemui di RSUD Muntilan kemarinMengapa hal itu bisa terjadi.
"Mungkin karena petugas medis yang membantu proses kelahiran dan petugas administrasi yang mencatat itu berbeda karena tugas mereka juga berbeda," jelasnya. Sasongko mengatakan, pihaknya telah membentuk tim terpadu kasus tersebutPersonelnya terdiri atas tenaga medis, kebidanan, keperawatan, dan administrasiHasil kerja tim terpadu itu menemukan kesalahan administrasi.
Tim terpadu itu, tambah dia, juga telah melakukan cek ulang berupa lingkar kepala dan cap telapak kaki bayiHasilnya menyebutkan bahwa anak tersebut benar bayi yang dilahirkan Atun"Petugas yang membatu proses kelahiran juga merasa yakin bahwa bayi yang dibantunya adalah yang ada di tangan Atun dan Afid saat ini," kata Sasongko.
Atas dasar itu, pihak RSUD Muntilan telah menyampaikan surat resmi dan permohonan maaf serta memberikan surat kelahiran baru yang sudah diralat"Namun, jika pihak orang tua hendak meminta tes ulang, kami siap membantu dan melayani," katanya.
Bayi anak pasangan Afid-Atun lahir pada 20 Mei lalu di RSUD Muntilan sekitar pukul 23.45Kala itu ada tujuh petugas yang membantu proses persalinanAfid setia menunggui sang istri di sampingnyaTangisan bayi membuat pasangan itu legaMereka juga lega karena anak pertama berhasil lahir tanpa cacat.
"Bayi yang lahir dengan cara normal itu kemudian diletakkan di atas perut ibunya selama beberapa detikPetugas medis kemudian segera membawa keluar si jabang bayi untuk dirawat lebih lanjut"Saya tidak diperbolehkan melihat, namun terus saya kejar sambil bertanya, laki-laki atau perempuan, dan dijawab laki-laki," ujar Afid yang sehari-hari bekerja sebagai kondektur bus ini.
Saat itu dia pun legaAnak laki-laki yang diidam-idamkannya benar-benar terwujud"Saya sudah menyangka (kalau laki-laki) karena cocok dengan hasil USG ketika usia kandungan istri saya masuk 9 bulan," paparnya.
Jenis kelamin laki-laki itu diperkuat dengan surat keterangan lahir yang dikeluarkan RSUD Muntilan bernomor 69/V/2011Pada surat itu, jelas disebutkan bahwa bayi yang lahir pada Jumat 20 Mei 2011 berjenis kelamin laki-lakiSurat ditandatangani oleh Bidan Praktik Silvia
Setelah sehari dirawat di RSUD Muntilan, Sabtu (21/6) Afid membawa pulang istri dan bayinyaSampai di rumah, Afid segera menyiapkan acara tasyakuran kelahiran anaknya pagi itu jugaDia pun telah menyiapkan nama untuk sang buah hati: Alfian Muhammad BasitSebuah acara tasyakuran yang sederhana kemudian berlangsung.?Kala itu semua tetangga yang hadir memberikan ucapan selamatSenyum bahagia terus mengembang dari keluarga kecil itu
Belum genap sehari berbahagia dan merasakan syukur yang luar biasa, tiba-tiba peristiwa yang tidak pernah dibayangkan Afid dan istrinya terjadiSeperti petir menyambar di siang bolong, saat mengganti popok bayi, ternyata kelaminnya perempuanAntara kaget dan bingung inilah, yang berkecamuk di benak Afid saat ituDia sempat curiga, ada yang sengaja menukar bayinya
Dua hari berselang, Afid bersama istrinya mendatangi pihak RSUD Muntilan untuk meminta kejelasanDia juga sudah membuat surat berisi kronologi kelahiran bayinya
Dua hari kemudian, Afid menerima jawaban dari pihak rumah sakit yang menyebutkan bahwa telah terjadi kesalahan administrasi ketika pencatatan pasca kelahiranPihak rumah sakit lantas memberikan surat keterangan lahir baru bahwa bayi yang dilahirkan berjenis kelamin perempuan, meralat surat keterangan lahir sebelumnya yang menyebut laki-laki.
Meski sudah memberi bayi itu nama perempuan: Alfina Nur Afidatun, Afid tetap belum merasa yakin 100 persen bahwa bayi itu adalah anak kandungnya"Kami tetap minta tes DNA," kata pria yang tinggal di Dusun Randugunting, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, ini(mukhtar lutfi/jpnn/c1/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Porprov Ditunda, Libur Sekolah Ikut Molor
Redaktur : Tim Redaksi