jpnn.com - JAKARTA - Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia, Petrus Selestinus mengatakan telah mengirimkan surat kepada Polda Metro Jaya. Surat itu berisi peringatan agar Polri tidak terjebak adanya dugaan manuver yang terjadi di balik kasus dugaan pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS).
"Kami mengirimkan pesan kepada pihak Polri khususnya pihak Polda Metro Jaya agar berhati-hati dan tidak boleh terjebak dalam manuver pihak terdakwa kasus tindak pidana kekerasan seksual di JIS," kata Petrus di Jakarta, Kamis (9/10).
BACA JUGA: Tarif Tol Jakarta-Cikampek Naik Hingga 50 Persen
Manuver yang dimaksud Petrus adalah pelaporan dugaan penyiksaan yang dialami para terdakwa ketika berada dalam tahanan Polda Metro Jaya. Kata dia, dengan mencuatnya adanya dugaan penyiksaan itu tersebut maka bisa jadi subtansi dari kasus dugaan kekerasan seksual yang dialami murid JIS akan kabur.
"Pihak terdakwa saat ini sedang bermanuver mencuri simpati publik dalam membentuk opini bahwa ada yang salah secara substansial dalam tuduhan dan tuntutan jaksa terhadap para terdakwa," ucapnya.
BACA JUGA: Habib Novel Terancam 8 Tahun Penjara
Petrus sendiri mengaku tak sepakat dengan adanya penyiksaan jika hal itu benar dilakukan penyidik demi mendapatkan keterangan dari tersangka. Namun pelaporan dugaan penyiksaan kepada tersangka menjadi aneh setelah pola Orde Baru sudah lama ditinggalkan.
"Ini adalah sebuah berita aneh dan sulit diterima akal sehat apabila polisi Polda Metro Jaya masih melakukan teknik memeras pengakuan dari tersangka melalui penyiksaan fisik agar mau mengikuti skenario polisi," katanya.
BACA JUGA: Batu Akik SBY Capai Rp 3 Miliar
Selain Polri, Petrus juga mengingatkan Majelis Hakim dan Jaksa Penuntut Umum untuk tidak terpengaruh dengan adannya pengakuan penyiksaan para terdakwa, termasuk Komnas HAM dan Komnas Perlindungan Anak.
"Para pemerhati masalah perlindungan anak harus mencermati segala manuver yang terjadi demi menciptakan rasa nyaman baik korban, bagi hakim dalam memutus perkara para terdakwa," pungkasnya. (awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tarif Commuter Line Naik Mulai 15 Oktober
Redaktur : Tim Redaksi