"Tadi saya ditanya tentang peranan Pak Dadong dalam penerimaan uang 1,5 miliar
BACA JUGA: MA Tetapkan 5 Ketua Hakim Sistem Kamar
Karena saya tidak tahu, saya nyatakan tidak tahu," ungkapnya pada wartawan usai diperiksa KPK, Jumat (23/9)Selain membantah mengetahui uang yang diduga akan diberikan pada atasannya Menakertrans Muhaimin Iskandar, Nyoman Suisnaya juga menyatakan bahwa dia dalam kasus ini hanya sebegai perantara
BACA JUGA: Bela Calon Besan, Hatta Bantah Reshuffle untuk Logistik 2014
"Sebenarnya kita cuma memfasilitasi saja 2 orang yang bertransaksi antara Bu Nana (Dharnawati) dan Sindu Malik," ujarnya.
Ungkapan Nyoman bertentangan dengan pernyataan bawahannya Kepala Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan Dirjen P2KT, Dadong Irbarelawan
Dadong dan Nyoman serta Kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua ditangkap KPK pada 26 Agustus 2011 lalu
BACA JUGA: Kabinet Baru, Bekerja Sejak 23 Oktober
Dalam penangkapan ini, KPK juga menyita uang sebesar Rp1,5 miliarDari kasus ini, ada beberapa nama yang mencuat di antaranya Sindu Malik Pribadi, Ali Mudhori, Muhammad Fauzi, dan Iskandar Pasojo alias AcozMereka diduga ikut terlibat dalam kasus yang juga menyeret nama Menakertrans Muhaimin Iskandar.
Sindu, Ali serta Fauzi disebut-sebut staf Muhaimin dan Acoz adalah orang dekat pimpinan Badan Anggaran DPR RI, Tamsil LinrungMereka disebut yang menawarkan proyek ini pada Dharnawati dan Dharnawati harus memberi setorang 10 persen dari total nilai proyekAngka 10 persen ini direncanakan akan dibagi pada Banggar serta pihak Kemenakertrans.(gel/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Bolos Rapat, Jadi Pertimbangan Reshuffle
Redaktur : Tim Redaksi