Dadong Mengaku Hanya Jadi Perantara

Jumat, 23 September 2011 – 16:31 WIB
JAKARTA- Tersangka kasus dugaan suap Kemenakertrans terkait proyek percepatan pembangunan daerah transmigrasi, Sekretaris Dirjen di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (P2KT) Kemenakertrans, I Nyoman Suisnaya membantah kalau dia mengetahui uang Rp1,5 miliar yang ditemukan penyidik KPK di kantor Kemenakertrans

"Tadi saya ditanya tentang peranan Pak Dadong dalam penerimaan uang 1,5 miliar

BACA JUGA: MA Tetapkan 5 Ketua Hakim Sistem Kamar

Karena saya tidak tahu, saya nyatakan tidak tahu," ungkapnya pada wartawan usai diperiksa KPK, Jumat (23/9)


Selain membantah mengetahui uang yang diduga akan diberikan pada atasannya Menakertrans Muhaimin Iskandar, Nyoman Suisnaya juga menyatakan bahwa dia dalam kasus ini hanya sebegai perantara

BACA JUGA: Bela Calon Besan, Hatta Bantah Reshuffle untuk Logistik 2014


"Sebenarnya kita cuma memfasilitasi saja 2 orang yang bertransaksi antara Bu Nana (Dharnawati) dan Sindu Malik," ujarnya.

Ungkapan Nyoman bertentangan dengan pernyataan bawahannya Kepala Bagian Program, Evaluasi, dan Pelaporan Dirjen P2KT, Dadong Irbarelawan
Dadong dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa yang mengetahui percobaan suap tersebut adalah Nyoman.

Dadong dan Nyoman serta Kuasa Direksi PT Alam Jaya Papua ditangkap KPK pada 26 Agustus 2011 lalu

BACA JUGA: Kabinet Baru, Bekerja Sejak 23 Oktober

Dalam penangkapan ini, KPK juga menyita uang sebesar Rp1,5 miliar

Dari kasus ini, ada beberapa nama yang mencuat di antaranya Sindu Malik Pribadi, Ali Mudhori, Muhammad Fauzi, dan Iskandar Pasojo alias AcozMereka diduga ikut terlibat dalam kasus yang juga menyeret nama Menakertrans Muhaimin Iskandar.

Sindu, Ali serta Fauzi disebut-sebut staf Muhaimin dan Acoz adalah orang dekat pimpinan Badan Anggaran DPR RI, Tamsil LinrungMereka disebut yang menawarkan proyek ini pada Dharnawati dan Dharnawati harus memberi setorang 10 persen dari total nilai proyekAngka 10 persen ini direncanakan akan dibagi pada Banggar serta pihak Kemenakertrans.(gel/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Bolos Rapat, Jadi Pertimbangan Reshuffle


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler