WAKIL Ketua Panja Mafia Pemilu Ganjar Pranowo menyatakan, penyelidikan dugaan surat palsu penetapan kursi DPR ternyata memunculkan reaksi publikSejumlah pihak dari daerah mendatangi dirinya untuk mengadukan dugaan praktek permainan dalam penetapkan kursi di daerah pemilihan lain.
"Setidaknya saya kemarin setelah didatangi dari Jatim, ada dari Wakatobi (Sulawesi Tenggara, red)," kata Ganjar kemarin.
Mereka menyatakan, terjadi keganjilan saat proses pemilu dengan komposisi dapil
BACA JUGA: Basis Dukungan Sri Mulyani Masih Lemah
Saat pemungutan suara dilakukan, tiba tiba terjadi perubahan dapil tanpa sepengetahuan merekaBACA JUGA: Ruhut Minta DK Demokrat Copot Andi Nurpati
Namun, belum dijelaskan lebih lanjut seperti apa perubahan dapil yang dimaksud.Laporan dari daerah ini, kata Ganjar nantinya bisa dibahas untuk mengetahui, apakah ada indikasi mafia pemilu di dalamnya atau tidak
BACA JUGA: Bonaran: Jika tak Netral, Wajar Kadis Gelisah
"Kalau hanya sekali mungkin itu kesalahanTapi kalau banyak dan di beberapa tempat berarti terpola," duganya.Laporan dari daerah terkait dugaan mafia pemilu itu bisa jadi mengkonfirmasi temuan hasil investigasi Mahkamah KonstitusiSaat rapat konsultasi dengan Panja Mafia Pemilu, Ketua MK Mahfud MD menyatakan setidaknya terdapat 16 kasus serupa yang berhasil ditemukan.
Jumlah 16 kasus itu, berasal dari berbagai daerah pemilihanMahfud ketika itu tidak secara spesifik menyebutkan siapa nama caleg yang disebut dalam surat palsu ituMK tidak bisa memproses surat palsu itu karena tidak ada aduan ataupun keberatan dari caleg yang bersangkutan
Hanya surat palsu di dapil Sulsel I yang diadukan oleh caleg Partai Gerakan Indonesia Raya Mestariyani HabieSementara, proses sengketa hasil pemilu sendiri dibatasi oleh waktu(bay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Abaikan Kaitan Bonaran dengan Anggodo
Redaktur : Tim Redaksi