Daewoong Segera Rilis Obat Diabetes Baru, Targetkan USD 81,4 Miliar di Pasar Global

Kamis, 27 April 2023 – 15:26 WIB
Perusahaan farmasi asal Korea Selatan, Daewoong mengumumkan kabar baik bagi para penderita diabetes. Foto: dok Daewoong.

jpnn.com - Dalam IDF Diabetes Atlas 2021, International Diabetes Federation (IDF) memaparkan sebanyak 537 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes pada 2021 silam, yang mengakibatkan 6,7 korban jiwa.

Melihat jumlah pasien diabetes di seluruh dunia dan prevalensi diabetes pada penduduk Korea yang berusia 30 tahun atau lebih selama 20 tahun terakhir terus meningkat, perusahaan farmasi asal Korea mempercepat pengembangan obat baru.

BACA JUGA: Daewoong Umumkan Kabar Baik untuk Para Penderita Diabetes, Silakan Disimak

Dalam laporan yang sama, IDF juga mencatat Indonesia sebagai salah satu dari 5 negara yang memiliki prevalensi diabetes tinggi dengan 1:9 penduduknya menderita diabetes.

Selain itu, World Health Organization (WHO) pada 2019 mencatat apabila diabetes menempati urutan ketiga sebagai penyakit kronis penyebab kematian di Indonesia.

BACA JUGA: Daewoong Ingin Tumbuh Bersama Indonesia Melalui Industri kesehatan

Berdasarkan fakta tersebut, pasar pengobatan diabetes di Indonesia juga diprediksi akan berkembang secara bertahap di masa depan.

Berkembangnya Pasar Obat Diabetes

BACA JUGA: Daewoong Kantongi Izin NDA untuk Obat GERD di Banyak Negara

Pada tahun 2019 WHO mencatat 10 penyakit kronis menjadi penyebab kematian teratas, denganmenyumbang 55% dari 55,4
juta kematian di seluruh dunia.

Penyakit jantung iskemik, stroke, penyakit paru obstruktif kronik, infeksi saluran pernapasan bawah, menjadi penyakit paling berbahaya yang berakibat pada kematian.

Di tingkat global, 7 dari 10 penyebab utama kematian pada 2019 termasuk penyakit tidak menular, salah satunya ialah diabetes.

Diabetes juga telah masuk dalam 10 besar penyebab kematian, menyusul kenaikan persentase yang signifikan sebesar 70% sejak tahun 2000.

Selain itu, sejak tahun 2000, diabetes bertanggung jawab atas kenaikan terbesar kematian pria dengan peningkatan sebesar 80%.

Permintaan akan terapi baru juga sangat tinggi karena jumlah pasien diabetes terus meningkat akibat obesitas dan penuaan.

Diabetes dibagi menjadi tipe 1 dan tipe 2, di mana diabetes tipe 2 menyumbang sekitar 90% dari total pasien. Pasar global untuk perawatan diabetes tipe 2 diperediksi akan meningkat dari USD 76,7 miliar pada tahun 2021 menjadi USD 81,4 miliar pada 2027.

Di antara pengobatan diabetes tipe 2, penghambat SGLT2 makin banyak digunakan karena dampak pengobatannya yang juga baik untuk penyakit jantung atau ginjal.

Daewoong Pharmaceutical, sebuah perusahaan farmasi Korea, telah berhasil mengembangkan dan mendapatkan lisensi produk dari Kementerian Keamanan Pangan dan Obat Korea untuk “Enavogliflozin" Obat Baru Diabetes Pertama di Korea yang berafiliasi dengan penghambat SGLT2.

Obat ini akan diperkenalkan pada paruh pertama tahun ini di Korea, dan saat ini Daewoong Pharmaceutical juga tengah melakukan uji klinis Enavogliflozin di Tiongkok serta Jepang.

Daewoong Pharmaceutical berencana menjadikan Enavogliflozin sebagai blockbuster globaldengan mengajukan permohonan izin rilis di 10 negara setiap tahun hingga mencapai 50 negara pada 2030.

Maret lalu, Daewoong Pharmaceutical juga telah mengajukan aplikasi obat baru (NDA) untuk Enavogliflozin ke Indonesia.

Enavogliflozin sendiri memiliki mekanisme untuk menurunkan gula darah dengan menekan transporter SGLT2 secara selektif yang terlibat dalam reabsorpsi glukosa di tubulus proksimal ginjal dan mengeluarkan glukosa ke dalam urin.

Uji klinis menunjukkan peningkatan dan keamanan gula darah dan hemoglobin terglikasi (HbA1C) yang unggul dibandingkan dengan obat komersial lainnya.

Selain itu, Enavogliflozin menunjukkan bahwa proporsi pasien yang mencapai target kontrol diabetes lebih dari 20% lebih tinggi daripada penghambat SGLT2 konvensional, karena mencapai kurang dari 7% kadar hemoglobin terglikasi.

Obat ini juga mencatat penurunan kadar HbA1c sebesar 82,9% lebih dari 0,5% dibandingkan sebelum pengobatan, jauh melebihi hasil obat lain di kelas yang sama (40-60%). Selain itu, peningkatan berat badan, tekanan darah, profil lipid, dan resistensi insulin.

Obat ini juga menunjukkan insiden yang sangat rendah dari efek samping yang berhubungan dengan infeksi apabila dibandingkan dengan obat lain di kelas yang sama.

CEO Daewoong Pharmaceutical Chang-jae Lee mengatakan pihaknya telah mendapat kontrak ekspor ke pasar Amerika Tengah dan Selatan senilai USD 84,36 juta.

"Kami telah mencapai kontrak ekspor senilai USD 84,36 juta, termasuk royalti, ke pasar Amerika Tengah dan Selatan seperti Brasil dan Meksiko dengan perusahaan farmasi Brasil M8 Pharmaceuticals pada Februari lalu."

"Kini, masih ada permintaan tinggi yang belum terpenuhi dan pilihan pengobatan terbatas untuk diabetes mengingat fakta bahwa jumlah pasien diabetes meningkat di seluruh dunia. Karena itu, kami akan melanjutkan upaya penelitian dan pengembangan untuk menyediakan obatd iabetes kelas satu yang terbaik bagi pasien," papar Chang-jae Lee.(mcr15/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler