jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan farmasi asal Korea Selatan, Daewoong Pharmaceutical mengumumkan telah merilis obat untuk para penderita diabetes, yakni Enavogliflozin.
Rencananya, obat tersebut akan dipasarkan di sejumlah negara di ASEAN seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand.
BACA JUGA: Daewoong Ingin Tumbuh Bersama Indonesia Melalui Industri kesehatan
CEO Daewoong Pharmaceutical Seng-ho Jeon mengungkapkan perusahaan sudah mengajukan aplikasi obat baru (NDA) di-tiga negara tersebut.
Menurut dia, ketiga negara tersebut merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara untuk Enavogliflozin.
BACA JUGA: Daewoong Kantongi Izin NDA untuk Obat GERD di Banyak Negara
"Ini obat baru tipe penghambat enzim SGLT2 untuk diabetes," kata dia dalam siaran persnya, Jumat (31/3).
Seng-Jo berencana mempercepat masuknya produk ke negara ASEAN, dimulai dengan pengajuan NDA untuk Enavogliflozin di Indonesia, Filipina, dan Thailand.
BACA JUGA: Daewoong Foundation Gandeng ITB Dirikan Drug Delivery System
Selain negara tersebut, Seng-Jo akan memasukan obat itu ke negara lain seperti China, Arab Saudi, dan Rusia.
Sementara itu, untuk mencapai 15 negara mereka menjadwalkan pada 2025.
Menurut data Global IMS 2021, besaran pasar diabetes di negara ASEAN mencapai USD 1,3 miliar, yakni Indonesia USD 226 juta, Thailand USD 308 juta, dan Filipina USD 365 juta.
Negara ASEAN terus bertumbuh setiap tahun, mendapatkan perhatian sebagai pasar yang sedang berkembang dalam industri farmasi dan bioglobal.
Terlebih Indonesia pemilik populasi terbanyak keempat di dunia dan salah satu negara paling banyak mengkonsumsi obat-obatan di Asia.
Daewoong berencana untuk meminimalkan kesenjangan antara waktu rilis di negara-negara besar setelah peluncuran pada paruh pertama tahun ini di Korea.
Mereka berharap hal itu akan membawa durasi lebih lama daripada obat saingan lainnya di negara tersebut.
Pada bulan lalu, Daewoong menandatangani kontrak ekspor senilai USD 84,36 juta dengan Brasil dan Meksiko.
Ukuran pasar diabetes Brasil dan Meksiko adalah sekitar USD 1,54 miliar, terhitung 70% dari seluruh pasar diabetes di Amerika Tengah dan Selatan.
Enavogliflozin adalah penghambat sodium glucose cotransporter 2 (SGLT2) pertama di Korea untuk pengobatan diabetes yang dikembangkan November lalu oleh Daewoong.
Obat itu terbukti menunjukkan efek obat yang setara dengan hanya 0,3mg, yaitu 1/30 dari jumlah inhibitor SGLT2 yang ada dan hemoglobin terglikasi (HbA1c).
Obat tersebut bisa menurunkan efek gula darah dibandingkan dengan obat yang ada di pasaran melalui fase 3 klinis uji coba pada pasien diabetes tipe 2, serta keamanannya.
Selain itu, proporsi pasien dengan penurunan hemoglobin terglikasi lebih dari 0,5% dibandingkan sebelum pengobatan juga tercatat hingga 82,9% dengan kadar 40-60% obat di kelas yang sama.
Enavogliflozin, menunjukkan efek pada penurunan berat badan, penurunan tekanan darah, peningkatan profil lipid, dan peningkatan resistensi insulin, serta efek penurunan gula darah dan peningkatan proteinuria.
Sehingga sangat baik dibandingkan obat yang sama pada pasien diabetes tipe 2.
Saat ini, ada tiga indikasi yang dijamin: monoterapi, terapi kombinasi metformin, terapi kombinasi metformin dan gemigliptin. (ddy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daewoong Global DDS Training Program Cetak Belasan Apoteker Andal
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian