jpnn.com - PALEMBANG – Punya uang tak menjamin bisa cepat berangkat haji. Jumlah jemaah calon haji (JCH) Sumsel saat ini sudah mencapai 77.169 orang. Dengan mengambil kuota Sumsel setelah terkena pemotongan, 5.040 jemaah, maka jika ada yang mendaftar haji sekarang, baru bisa berangkat 2029 atau 15 tahun lagi.
Panjangnya daftar tunggu (waiting list) haji itu diungkap Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Drs H Udin Djuhan, kemarin (21/1).
BACA JUGA: Temukan Saudara Kembar Sudah tak Bernyawa dan Dikerumuni Lalat
“Dari total JCH yang sudah masuk daftar tunggu, terbanyak dari Palembang dengan 32.951 jemaah. Sedangkan yang paling sedikit dari Empat Lawang dengan 605 jemaah,” tuturnya didampingi Kasubag Humas, H Saefudin Latief SAg.
Seiring masih berlangsungnya perluasan Masjidil Haram, pemotongan kuota masih terjadi. Kuota Sumsel tahun ini tetap 5.040 jemaah.
BACA JUGA: Maling Handuk Divonis 10 Bulan Penjara
“Nomor porsi terakhir yang akan berangkat musim haji tahun ini 0600069260,” sambungnya.
Pusat Informasi Haji (PIH) sudah memprediksi jumlah jemaah yang akan berangkat dari tiap daerah di Sumsel. Tapi bila ada jemaah yang mengundurkan diri atau meninggal, sakit berat, dan lainnya, bisa saja nomor porsi yang selanjutnya akan dimajukan.
BACA JUGA: Mentarang Meluap, Banjir Rendam Malinau
Meski masih lama, tapi Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang sudah menjadwalkan pemeriksaan kesehatan bagi JCH. Tes kesehatan dibagi dalam dua tahap.
Tahap pertama, mulai minggu kedua Februari hingga akhir Mei. Sedangkan tahap kedua dimulai awal Juli hingga jelang keberangkatan JCH kloter pertama.
“Saat ini, kami belum mendapatkan data pasti nama serta nomor porsi JCH yang akan berangkat tahun ini. Namun, kami sudah melakukan sosialisasi dengan tim kesehatan, KBIH, dan lainnya terkait pemeriksaan kesehatan tersebut,” beber Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Palembang, dr Afrimelda.
Pemeriksaan kesehatan tahap awal berupa pengecekan kesehatan yang bersifat umum. Jemaah akan diberikan suntik vaksin influenza dan pneumonia. Pemeriksaan kesehatan tahap kedua baru akan dilakukan secara intensif, juga memberikan vaksin meningitis.
“Kami imbau kepada JCH yang sudah mendapatkan nomor porsi supaya cepat-cepat melakukan pemeriksaan tahap awal. Mengingat kesehatan menjadi salah satu faktor pendorong yang menentukan JCH diperbolehkan atau tidaknya berangkat haji,” imbuhnya.
Kalau di pemeriksaan kesehatan tahap awal sudah ditemukan penyakit, maka bisa segera diobati. Tapi, kalau JCH hanya melakukan pemeriksaan kesehatan di tahap kedua dan ternyata ada temuan penyakit, maka akan sulit untuk diobati karena mepet dengan waktu keberangkatan.
Afrimelda mengingatkan, ada beberapa penyakit yang mengakibatkan JCH tidak bisa berangkat berhaji. Di antaranya, gangguan ginjal, TBC, dan beberapa penyakit komplikasi lain. Khusus di Palembang sendiri, ada lima puskesmas yang disiapkan untuk menerima cek kesehatan JCH, yakni Puskesmas Dempo, Sekip, Pembina, Sematang Borang, dan Merdeka. (chy/ce4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polwan Berjilbab, Kapolda Riau: Saya tak Melarang, hanya Menghimbau
Redaktur : Tim Redaksi