jpnn.com, JAKARTA - Selama bulan Ramahan, konsumsi daging beku warga Jakarta meningkat tajam, dibandingkan tahun lalu.
Direktur Pemasaran PT Estika Tata Tiara (KIBIF), Wiryo Subagyo menjelaskan pada hari biasa kebutuhan daging di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai 60 ton per hari.
BACA JUGA: Jamin Daging Kerbau Impor tak Menggeser Kebutuhan Sapi Lokal
“Kebutuhan daging pada bulan Ramadhan hingga Idul Fitri berpotensi meningkat hingga 100 persen, bahkan bisa mencapai 200 persen kenaikannya. Daging beku, yang kami pasarkan seharga Rp 80 ribu per kilogram,” kata Wiryo di sela Car Free Day (CFD) di Halaman Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (11/6).
Wiryo mengatakan, PT Estika Tata Tiara sebagai distributor daging dan produk olahan merek KIBIF, tetap konsisten memasarkan daging beku sehat dan halal seharga Rp 80 ribu per kilogram.
BACA JUGA: Gunakan Daging Kerbau untuk Antisipasi Lonjakan Harga Daging Sapi
“Daging rendang menjadi salah satu favorit,” katanya.
Dia mengatakan, daging beku sangat aman dikonsumsi, karena telah melalui tahapan verifikasi, yang menyatakan sapi yang dipotong berada dalam kondisi sehat dan tidak terinfeksi bakteri apa pun.
BACA JUGA: Daging Impor Marak, Pemotongan Sapi Menurun
Selain itu, kata Wiryo, proses penyembelihan sapi hanya bisa dilakukan di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang halal dan sudah disertifikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Penjualan daging beku seharga 80 ribu per kilogram, sambung Wiryo otomatis menutup celah bagi para spekulan untuk menaikkan harga. Bahkan sejak daging sapi beku KIBIF dipasarkan di CFD banyak warga yang menyerbu.
“KIBIF memiliki Rumah Pemotongan Hewan bersertifikat MUI. Daging beku yang kami jual telah lulus persyaratan teknis dan bersertifikat halal. Harganya murah dan higienis,” katanya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parah! Daging Sapi dan Babi Dioplos, Sudah 6 Bulan
Redaktur & Reporter : Yessy