Dahlan Iskan Usul Frekuensi Penerbangan Dikurangi

Kamis, 14 November 2013 – 12:24 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengusulkan agar frekuensi penerbangan baik menuju ataupun dari Jakarta dikurangi. Hal itu dipinta Dahlan mengingat padatnya jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, terlebih lahan di bandara yang terbatas.

Pria asal Magetan ini lantas mengambil contoh rute Medan-Jakarta, di mana frekuensi penerbangan seluruh maskapai sudah mencapai 30 kali penerbangan, kemudian Surabaya-Jakarta untuk seluruh maskapai sudah mencapai 40 kali penerbangan.

BACA JUGA: Dahlan Iskan: Musim Hujan, PLN Senang

"Coba dikaji supaya perjalanan Surabaya-Jakarta tadinya 40 kali penerbangan, jadi berkurang 30 kali dan diganti dengan Surabaya-Palembang. Kan belum ada rute Surabaya-Palembang," kata Dahlan usai mengelar rapat pimpinan (Rapim) BUMN di Gedung PT ASEI, Jakarta, Kamis (14/11).

Menurut Dahlan, padatnya frekuensi penerbangan menyebabkan pelayanan kepada penumpang menjadi berkurang. Hal itu terbukti dengan banyaknya penumpang yang menunggu maskapai untuk terbang di waktu yang bersamaan. "Itu karena saat maskapai ingin melakukan take off harus menunggu maskapai lain untuk landing. Nah di satu sisi hampir seluruh maskapai memiliki jadwal jam yang sama menuju kota tujuan," sebutnya.

BACA JUGA: Ekonomi Diproyeksi Tumbuh 5,0 - 5,5 Persen

Maka itu, Dahlan menuturkan pihak maskapai harus berani mengambil langkah untuk memangkas frekuensi penerbangan ke Bandara Soetta. "Ada ide harus berani mengurangi frekuensi penerbangan. Apa betul frekuensi sampai puluhan kali melalui Jakarta, kalau sudah puluhan gitu kan jadi antri di run way bandara," papar dia.

Selain itu, Dahlan juga mengusulkan agar seluruh maskapai menggunakan pesawat berbadan gemuk, seperti pesawat jenis Airbus Boeing 777. Ketua FOBI ini menilai hampir seluruh perusahaan maskapai menggunakan pesawat jenis Boeing 737 berbadan ramping, sehingga daya kapasitas penumpang yang terangkut sangat sedikit. Hal itu juga menyebabkan frekuensi penerbangan menjadi banyak, sehingga Bandara Soekarno Hatta semakin padat.

BACA JUGA: Proyek JSS, Dahlan Iskan Tunggu Instruksi

Dahlan lantas membandingkan dengan maskapai Singapura Airline yang rata-rata pesawatnya menggunakan Airbus Boeing 777. Sebab dengan menggunakan Boeing 777 tersebut nantinya akan menjadi efisien dan dapat mengurangi frekuensi penerbangan.

"Kan lebih mudah mengganti pesawat ketimbang membenahi run way di Bandara Soetta," tukas Dahlan. (chi/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asing Borong Surat Utang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler