jpnn.com - JAKARTA -- Kontrak Kerja Sama (KKS) perusahaan asing atas Blok Mahakam akan berakhir pada tahun 2017 mendatang. Tak ingin dikelola dan jatuh ke tangan pihak asing lagi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan saat ini tengah mempersiapkan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam sepenuhnya.
Maka itu belakangan ini Dahlan kerap mengadakan pertemuan dan diskusi secara intensif untuk meyakinkan Pertamina agar dapat mengelola Blok Mahakam secara profesional.
BACA JUGA: Said Didu: Pertamina Dirugikan Ketidakjelasan Aturan
"Karena itu saya sering lakukan diskusi intensif dengan Pertamina dan kesimpulannya bahwa Pertamina mampu secara profesional dengan skema pendanaan yang ada. Saya juga beri mereka semangat bahwa mereka mampu," ujar Dahlan di Jalan Hang Tuah, Jakarta, Selasa (14/1).
Dari pertemuan itu pria asal Magetan ini ingin meyakinkan seluruh jajaran direksi Pertamina bahwa perseroan mampu mengelola Blok Mahakam sepenuhnya. Dahlan juga menegaskan bahwa dirinya tak memaksa direksi Pertamina untuk berkata siap.
BACA JUGA: APBD Ngganggur Melonjak Tajam
"Saya sudah bertanya sama seluruh direksi Pertamina apakah mereka mampu, mereka bilang siap. Tentu saya juga tidak mau memaksa mereka bilang seperti itu," beber Dahlan.
Menurutnya, bicara Blok Mahakam tentu berbeda dengan bicara Freeport maupun Newmont yang membicarakan hanya seputar kontrak. "Bicara Blok Mahakam ini adalah bicara soal hak, tidak ada hubungannya dengan peninjauan kontrak. Ibarat kontrakan rumah, rumahnya ini sudah selesai dikontrak, sehingga terserah yang punya rumah mau diakhiri atau tidak," terang pria berkacamata itu.
BACA JUGA: Perbankan Genjot Kredit Konstruksi
Nah melalui diskusi tersebut, Dahlan juga ingin membentengi Pertamina dari bisikan-bisikan ataupun tindakan melemahkan kepercayaan perseroan yang dipimpin oleh Karen Agustiawan itu.
"Saya enggak ingin nanti ada usaha-usaha tertentu yang merayu Pertamina supaya membuat pernyataaan bahwa Pertamina tidak mampu mengelola Blok Mahakam. Itu yang paling saya khawatirkan," beber menteri yang ogah pakai pengawalan itu. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Freeport dan Newmont Paling Diuntungkan dari PP Minerba
Redaktur : Tim Redaksi