jpnn.com, BANYUWANGI - Pariwisata Kabupaten Banyuwangi kembali meraih apresiasi di mata internasional. Berkat inovasi, daerah berjuluk The Sunrise of Java ini menyabet penghargaan tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award.
Plt Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda, mengatakan, penghargaan tersebut diraih lantaran upaya-upaya Banyuwangi meningkatkan kenyamanan berkunjung bagi wisatawan, terutama dari aspek kebersihan lewat kategori clean tourist city.
BACA JUGA: Bupati Anas Temu Kangen Diaspora Banyuwangi di Papua
Di ajang itu, Banyuwangi bersaing dengan daerah-daerah lain di Asia Tenggara. ”Penghargaan diserahkan dalam ASEAN Tourism Forum di Thailand hari ini (Jumat, 26/1). Yang menerima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas,” ujarnya.
Acara dihadiri oleh para menteri pariwisata dan pelaku jasa wisata dari seluruh Asia Tenggara.
BACA JUGA: Pakar Apresiasi Cara Bupati Anas Kembangkan Banyuwangi
Bupati Anas mengatakan, penghargaan ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitaas program pariwisata Banyuwangi. ”Terima kasih untuk masyarakat, terutama komunitas-komunitas yang mengelola destinasi, karena mereka-lah lakon utama dalam mewujudkan destinasi yang nyaman dan bersih,” tuturnya.
Menurut Anas, penghargaan ini sangat berarti bagi perkembangan wisata Banyuwangi. Pariwisata tak bisa lagi dipisahkan dari kebersihan sebagai bagian aspek amenitas wisata.
BACA JUGA: Ketua FUIB: Komunisme Tak Punya Tempat di Indonesia
”Kalau infrastruktur pariwisatanya nyaman dan bersih, wisatawan happy. Komunitas warga pengelola destinasi semakin sadar tentang hal ini. Bahkan, ada Festival Toilet Bersih yang digelar sejak tiga tahun lalu,” ujar Anas.
Penghargaan ini melengkapi pengakuan internasional terhadap program wisata Banyuwangi. Sebelumnya, Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menobatkan Banyuwangi sebagai kawasan dengan inovasi kebijakan pariwisata terbaik dunia 2016.
”Global standard ini penting untuk mendorong kita semua terus berbenah. Memang tujuan forum ASEAN ini adalah memberikan standar baru bagi daerah di ASEAN yang sedang meningkatkan pariwisatanya,” kata Anas.
Bramuda menambahkan, penilaian penghargaan dilakukan ketat berdasar 108 kriteria. Dari 108 kriteria, Banyuwangi mendapat nilai 87,04 persen. Materi penilaian tak hanya tentang kebersihan, tapi semua proses yang mendukung tercapainya situasi nyaman bagi wisatawan.
ASEAN mangapresiasi inovasi program pariwisata Banyuwangi yang banyak dimulai dari pendekatan sosial budaya, sehingga efektif menggerakkan masyarakat. ”Pendekatan ini juga digunakan untuk mengembangkan destinasi baru. Hasilnya mampu menggeliatkan ekonomi masyarakat secara signifikan,” terang Bramuda.
Untuk destinasi yang menjadi titik penilaian adalah wisata bahari Bangsring Underwater di Kecamatan Wongsorejo dan Pantai Grand Watudodol (GWD) Kecamatan Kalipuro yang makin tertata setelah direnovasi. Dua destinasi itu dipilih karena komunitas warganya memiliki visi sama dalam penciptaan lingkungan bersih dan berkelanjutan. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Azwar Anas dan Nenek Paur Penerima Program Rawat Warga
Redaktur : Tim Redaksi