BACA JUGA: Wapres FIFA Bersafari di Jakarta
Berarti, mereka menang 4-2 di babak final, yang menerapkan sistem best-of-seven.Menghadapi game keenam kemarin, pasukan Mavericks memang tampil superngotot sejak awal
BACA JUGA: El Tri Minta Amunisi Pengganti
Jangan sampai final berlanjut hingga game ketujuh, yang juga dijadwalkan berlangsung di Miami.Alasan lain: Mereka ingin membalaskan kekecewaan final 2006
Tak heran bila di babak playoff ini, Mavericks memakai tema "THE TIME IS NOW" (Sekarang waktu kami)
BACA JUGA: Seleksi Tim Tryout Loncat Indah di Kejurnas
Para pendukung lantas menambahkannya menjadi "THE TIME IS NOWitzki"."Malam ini (Minggu, Red), kami mendapatkan pembalasan," kata Jason Terry, guard Mavericks yang mencetak 27 poin di game penentu tersebut.
"Saya masih sangat sulit percaya," ucap Dirk Nowitzki, bintang utama Mavericks yang dinobatkan sebagai Most Valuable Player (MVP) final.
Terry dan Nowitzki memang sudah lima tahun menantikan sukses iniDari seluruh barisan veteran Mavericks, hanya mereka berdua yang merasakan sakitnya kekalahan final 2006Apalagi, pada 2007, mereka juga mengalami kegagalan pahitKandas di ronde pertama playoff meski memiliki rekor terbaik di musim reguler.
"Kami sudah bekerja begitu keras dan begitu lama untuk iniTim ini telah mengalami perjalanan yang berat," tandas Nowitzki, yang selama final mencetak rata-rata 26 poin (di game keenam dia mencetak 21 poin).
Di akhir pertandingan, Nowitzki memang tampak emosionalSekitar satu detik sebelum game resmi berakhir, dia sudah berjalan masuk ke ruang loker untuk menenangkan diriPadahal, biasanya para juara langsung berpesta di tengah lapanganBaru setelah tenang, Nowitzki kembali ke lapangan untuk seremoni juara.
Barisan kunci Mavericks lain, juga merasakan kesenangan luar biasaJason Kidd, yang kini 38 tahun, baru kali ini jadi juara NBAPeja Stojakovic dan Shawn Marion sebelum ini belum pernah jadi jawara, meski pernah tergabung di klub yang hebatPara pemain kunci itu sudah berusia di atas 30-anNowitzki misalnya, minggu depan ulang tahun ke-33.
Semangat mereka semua itulah yang berujung gelar tahun ini"Ini tim sejatiIni barisan yang tuaKami tidak bisa lari cepat atau melompat tinggiTapi para pemain kami saling menjaga dan melindungiKami bermain dengan cara yang tepatKami saling percaya dan saling mengumpanIni hasil yang fenomenal untuk Kota Dallas," kata Rick Carlisle, pelatih Mavericks.
Sementara itu, barisan Miami Heat tentu mengalami kekecewaan beratTrio superstar LeBron James, Dwyane Wade, dan Chris Bosh berkumpul di tim itu untuk satu tujuan: Jadi juaraDan sekarang, mereka harus menunggu minimal setahun.
Erik Spoelstra, mencoba berbicara setenang mungkin"Kami tak pernah menyiapkan diri untuk situasi seperti iniKedua tim sama-sama layak jadi juaraDan layak telah mendapatkannya dengan susah payah," ucapnya.
Dalam seremoni penyerahan Trofi Larry O"Brien kemarin, pemilik Mavericks, Mark Cuban, menolak menerimanya secara langsung dari Commissioner NBA David SternDia mempersilakan pemilik pertama Mavericks, Donald Carter, sebagai penerimanya.
Punya reputasi sebagai tukang ngomel, tahun ini Cuban mengejutkan banyak orang dengan terus berdiam diri selama playoffKemarin, dia akhirnya mau berbicara"Saya merasa sangat lega untuk Dirk, Jason Kidd, dan Jason, dan Shawn MarionTim ini punya hati begitu besar, tekad begitu membara," pujinya(ap/aza)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Real Siapkan Nomor 10 untuk Aguero
Redaktur : Tim Redaksi