jpnn.com, SOLO - ASEAN Para Games diharapkan memperkuat jati diri organisasi negara-negara di Asia Tenggara sebagai komunitas yang inklusif.
Harapan tersebut disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah seusai mendampingi Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin membuka ASEAN Para Games ke-11 di Stadion Manahan Solo, Surakarta, Sabtu (30/7).
BACA JUGA: Kemnaker dan JICA Jajaki Kerja Sama Penyelenggaraan Kejuruan Bahasa Jepang di BLK
Sebelumnya, Wapres Ma'ruf Amin dalam sambutannya menyampaikan ASEAN Para Games merupakan ajang istimewa karena menjadi sumber inspirasi tentang kesetaraan.
Dalam ajang ini, atlet-atlet para games membuktikan dorongan meraih cita-cita dan mengukir prestasi haruslah lebih kuat daripada hambatan yang dihadapi.
BACA JUGA: Kemnaker dan ANRI Siap Berkolaborasi, Ada yang Bikin Menteri Ida Fauziyah Bangga
"Saya juga berharap ASEAN Para Games akan menjadikan komunitas ASEAN semakin inklusif dan tangguh," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Sementara itu, Menaker Ida Fauziyah mengatakan pelaksanaan kompetisi olahraga ini menunjukkan negara-negara ASEAN memiliki komitmen yang sama dalam menghadirkan kesetaraan.
BACA JUGA: Menaker Ida Fauziyah Tunjukkan Tanda-tanda Pemulihan di Sektor Ketenagakerjaan, Hamdalah
"Karena kesetaraan dan inklusifitas harus hadir dalam segala aspek kehidupan manusia, termasuk di bidang olahraga," kata Menaker Ida Fauziyah.
Selain bidang olahraga, Menaker menilai isu inklusifitas juga harus dihadirkan di aspek-aspek lainnya, seperti di bidang ketenagakerjaan.
Menurutnya, pemerintah telah memiliki komitmen tinggi dalam memberikan keberpihakan kepada penyandang disabilitas, baik pada sisi regulasi maupun kebijakan.
Bahkan dari sisi kebijakan, pemerintah juga terus menggaungkan isu pasar kerja inklusif ini hingga ke forum Employment Working Group (EWG) G20.
"Kami meyakini bahwa menciptakan pasar inklusif ini harus melibatkan banyak pihak dan banyak negara," ujarnya.
Untuk itu, Menaker Ida Fauziyah mendorong isu tersebut dalam EWG guna menciptakan pasar kerja inklusif yang berlaku kepada siapa saja, serta memberikan afirmasi dan keberpihakan kepada penyandang disabilitas. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi