jpnn.com, JAKARTA - Para guru honorer dan tenaga kependidikan (tendik) ternyata sudah menerima gaji Januari-Maret. Ini setelah pemerintah mencairkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) pada awal April.
Namun, menurut Ketua Forum Komunikasi Honorer K2 Jawa Barat Iman Supriatna, untuk gaji April sampai Mei belum diberikan. Biasanya, mereka digaji setiap bulannya.
BACA JUGA: SKB 4 Menteri Longgarkan Aktivitas dalam PTM, Guru & Siswa Pasti Senang
"Sejak Mendikbudristek Nadiem Makarim, pencairan dana BOS rutin per bulan, makanya kami digaji bulanan juga," kata Iman kepada JPNN.com, Rabu (11/5).
Awal 2022, lanjutnya, sempat tersendat tiga bulan (Januari Maret), tetapi kemudian langsung dicairkan tiga bulan. Iman heran, saat April dan Mei ini pencairan dana BOS terhambat lagi.
BACA JUGA: Honorer Induk Minta 100 Ribu PPPK Guru Swasta Jangan Ditempatkan di Sekolah Negeri
Iman menyebutkan guru honorer K2 maupun tenaga kependidikan sangat bergantung pada dana BOS. Gaji mereka diambil dari dana BOS itu. Jika dana BOS belum cair, maka, honor mereka pun tertunda.
"Kami sangat prihatin karena dana BOS April -Mei sampai hari ini belum juga cair," kata Iman.
BACA JUGA: Mas Nadiem Ajak Mahasiswa Ikut Program Baru Kemendikbudristek Ini
Iman menceritakan bagaimana honorer K2 kesulitan saat menghadapi lebaran. Jangankan beli pakaian baru, beli sajian lebaran saja tidak bisa karena tidak terima honor.
Banyak di antaranya, bahkan, terpaksa utang demi merayakan lebaran. Namun, Iman menambahkan, kesabaran honorer K2 ini ada batasnya.
"Memprihatinkan sekali, di kala lainnya menerima tunjangan hari raya (THR), kami malah berpuasa. Pertanyaannya, kenapa BOS sampai saat ini belum cair," ujarnya.
Dia juga menyentil soal pidato Presiden Joko Widodo soal pembayaran THR 10.hari sebelum hari raya. iman mempertanyakan, apakah pernyataan presiden itu hanya untuk karyawan swasta atau aparatur negara. Apakah honorer tidak layak mendapatkannya, padahal mereka belasan tahun mengabdi kepada negara.
"Di sini jelas pemerintah khususnya Kemendikbudristek telah mengabaikan guru honorer dan tendik," ucapnya.
Iman juga mempertanyakan, apakah negara tidak ada uang karena banyak pengeluaran di masa pandemi ini sehingga kebutuhan penunjang pendidikan terabaikan.
"Sekali lagi kami mohon agar pihak yang berkepentingan tentang pendidikan secepatnya mencairkan dana BOS," pungkas Iman Supriatna. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Organisasi Guru Desak Kemendibudristek Terbitkan SE Pencegahan Penularan Hepatitis
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Mesyia Muhammad