TAPTENG-Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Raja Bonaran Situmeang menyesalkan kritikan soal dana pelantikan bupati dan wabupBonaran menilai, pihak yang meributkan soal dana tersebut tidak menghargai masyarakat dan tamu yang hadir saat perhelatan kenegaraan
BACA JUGA: Malas, PNS Tidak Terima THR
“Saya sangat menyesalkan sikap orang-orang tertentu yang mengkritik besarnya biaya pelantikan
BACA JUGA: Kritis, Dua Pendaki Ciremai Dievakuasi
Lihat berapa ribu orang yang datangBACA JUGA: Usai Tarawih, Musala Terbakar
Dia mengaku kesal karena seharusnya yang memberi kritik juga berhitungKatanya, baru nasi bungkus yang dari uang negara dimakan masyarakat sudah ada pihak tertentu yang ribut
“Baru nasi bungkus mereka sudah ributSaya mohon maaf kepada masyarakat Tapteng yang hadir pada acara ituSaya tidak pernah meributkan makanan yang kita makanKarena itu, saya persilahkan masyarakat menjumpai orang-orang yang meributi dana pelantikan tersebut untuk mengkalkulasi dana ituSaya tidak kenal orangnya itu,” tandasnya
Masih kata Bonaran, apa yang dikritisi tersebut sangat memalukanSebab, menurut dia, banyak tamu yang datang dari luar kota yang memberikan perhatian dan bangga dengan pelantikan tersebut“Kok sekarang disungut-sunguti, makanan yang kami makan itu uang negara lo, karena itu menurut kami terlalu mahal itu makanan,” ketusnya mengibaratkan
Bonaran sendiri mengaku punya niat berkunjung ke rumah masyarakat untuk berbuka puasa bersamaNamun belajar dari kritikan tersebut, niat itu dikoreksinya kembaliSebab menurut dia, jika dirinya datang berkunjung ke rumah masyarakat, lalu dijamu makan dengan sepotong daging ayam dan segelas air mineralDan setelah pulang, ada yang berhitung minta diaudit
“Saya jadi berpikir dan koreksi niat saya itu kembali,” kilahnya sembari menegaskan bahwa tanpa dikritik pun, semua pengeluaran APBD akan diaudit. Namun disesalkannya lagi, di mana tamu-tamu sudah pulang, acara pesta sudah selesai, tapi ada pihak yang merupakan orang Tapteng yang ribut soal dananya
“Malu sayaKalau saya dikritik secara pribadi saya bisa terima, tapi jangan jatuhkan harkat dan martabat masyarakat TaptengDi mana seolah-olah kalau ada tamu datang ke Tapteng dan setelah tamu itu pulang kita yang ribut di siniKenapa harus dikasih makan, kenapa harus dikasih penginapanFilosofi hidup saya, apa yang dikasih tangan kanan, tangan kiri pun tidak boleh tahu,” tukasnya
Sebelumnya, Wakil Ketua Forum Sarjana Perintis, Penggerak, Pemerhati Pembangunan (FORSA P4) Sibolga-Tapteng M Ikhsan Siregar SH, Ketua Forum Lampu Merah (FLM) Tapteng Abdul Rahman Sibuea dan Ali Akbar dari DPC Komitmen Team Sibolga-Tapteng mengkritik agar BPKP Sumut mengaudit biaya pelantikan, Selasa (9/8) lalu, yang menelan dana hingga Rp1,12 miliar.
Menurut mereka, dana sebesar itu terlalu mahal dan suatu pemborosan, sementara kondisi infrastruktur di Tapteng masih banyak yang belum memadaiKarena itu mereka meminta semua pihak turut memantau dan mengawasi penggunaan anggaran yang dikeluarkan Pemkab Tapteng di setiap kegiatan apapun, terutama even–even seremonial(mora/leo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusak Rumah Warga, Anggota Brimob Dilapor ke Polda
Redaktur : Tim Redaksi