Dana Penanggulangan Banjir Turun Rp 64 M

Selasa, 27 Januari 2009 – 18:04 WIB

JAKARTA – Budget nasional bagi penanggulangan banjir turun Rp64 milyar dari Rp1,200 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp 1,136 triliun pada tahun 2009 ini“Karenanya pada tahun ini diterapkan program yang lebih difokuskan pada sistem multy year,” terang Menteri Negara/Kepala Bappenas Paskah Suzetta dalam diskusi bertema “Banjir dan Penanggulangannya” di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (27/1)

BACA JUGA: JK: Memilih Pemimpin seperti Memilih Istri



Artinya, lanjut Paskah Suzetta, program upaya penanggulangan banjir tidak hanya sesaat, tapi berlangsung tahunan sampai persoalan banjir ini dapat tertanggulangi
Dalam penanggulangan banjir ini sendiri, Bappenas juga telah melakukan survai kajian yang telah menghasilkan rekomendasi kebijakan tentang partisipasi masyarakat dalam penanggulangan banjir

BACA JUGA: Mega Usul PBB Direkstrukturisasi



“Survai dan kajian literatur ditujukan kepada peraturan-perundangan, hasil kajian, dan kebijakan penanggulangan banjir yang sudah diterapkan, dan dokumen kebijakan lainnya,” terang Paskah


Dijelaskan Paskah, kajian dilaksanakan secara nasional dengan mengambil tiga kota kajian utama, yaitu DKI Jakarta, Medan dan Surabaya

BACA JUGA: Kanker Rahim Serang Wanita Muda

Sebagai pembanding, dilakukan kajian di beberapa daerah, yaitu Padang, Pontianak, Bandung, Denpasar, Lombok, Makassar dan Ambon

Lokasi-lokasi tersebut dipilih atas pertimbangan kondisi dan karakteristik daerah rawan banjir, yang dicirikan dengan perbedaan intensitas banjir, jumlah dan kepadatan penduduk, serta keandalan data di wilayah itu

Di seluruh Indonesia, tercatat 5.590 sungai induk dan 600 di antaranya berpotensi menimbulkan banjirDaerah rawan banjir yang dicakup sungai-sungai induk ini mencapai 1,4 juta hektarDari berbagai kajian yang telah dilakukan, banjir yang melanda daerah-daerah rawan, pada dasarnya disebabkan tiga hal. 

“Ketiga hal tersebut, pertama kegiatan manusia yang menyebabkan terjadinya perubahan tata ruang dan berdampak pada perubahan alamKedua, peristiwa alam seperti curah hujan sangat tinggi, kenaikan permukaan air laut, badai, dan sebagainyaSedang yang ketiganya, degradasi lingkungan seperti hilangnya tumbuhan penutup tanah, pendangkalan sungai akibat sedimentasi, penyempitan alur sungai,” jelas fungsionaris Partai Golkar ini(Fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Kirim Pencari Fakta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler