JAKARTA—Kepala Unit Penelitian dan Informasi Kemitraan Abdul Malik Gismar menerangkan bahwa rata-rata provinsi di Indonesia hanya mengalokasikan sebesar 6,3 persen anggaran APBD untuk pendidikanPadahal, mestinya anggaran untuk sektor pendidikan mencapai 20 persen.
“Secara eksplisit memang sudah ditulis bahwa negara harus mengalokasikan anggaran minimal 20 persen
BACA JUGA: PDIP Tetap Tolak UN
Namun kenyataannya belum ada provinsi yang memenuhinya,” ungkapnya di Jakarta, Kamis (28/1).Dikatakan, berdasarkan data Partnership Governance Index (PGI), Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki persentase anggaran pendidikan terbesar, ternyata hanya mencapai 17,6 persen.
“Untuk provinsi lainnya yakni sekitar 20 provinsi, justru memiliki anggaran yang lebih rendah dari itu
Selain itu bila dilihat lebih mendalam, jelas Malik, maka akan lebih jelas besaran komitmen pemerintah daerah terhadap layanan pendidikan
BACA JUGA: Satu Sekolah Hanya Ada Satu Guru
“Provinsi di Indonesia rata-rata hanya menganggarkan Rp 137.386 per siswa setiap tahun dan bahkan ada yang hanya sebesar Rp 11.659 per siswa setiap tahunnya.,” tukasnya“Kami memang sudah melakukan diskusi mengenai hal ini di 22 provinsi
BACA JUGA: Nilai Ujian Praktek SMK Minimal 7
Namun persoalannya adalah memang membutuhkan budget konsekuensinya yang harus lebih besarMaka dari itu, semoga ke depannya dapat memperoleh solusi yang tepat dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia secara merata,” paparnya.Menanggapi hal ini, Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan mengatakan bahwa ini memang bisa dikatakan suatu dampak dari adanya sistem desentralisasi di bidang pendidikan“Desentralisasi memang sulit, tetapi ini memang cara terbaikNamun yang lebih baik saat ini dilakukan, adalah bagaimana mengukurnya walaupun jika dilihat secara umum harusnya menghasilkan efek positif,” jelasnya(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ujian Teori jadi Syarat Kelulusan Sekolah Kejuruan
Redaktur : Tim Redaksi