Dana Repatriasi Mulai Masuk DIRE dan RDPT

Sabtu, 10 September 2016 – 10:18 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - JAKARTA – Dana hasil repatriasi diklaim sudah mulai mengalir. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengklaim, dana itu dalam proses penempatan investasi Dana Investasi Real Estate (DIRE) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).

Itu menjadi awal dana tax amnesty mengguyur instrumen investasi pasar modal.

BACA JUGA: BI Beri Sinyal Luncurkan Kebijakan Moneter Baru

Aliran dana masuk itu sekaligus menepis pesimisme pasar terhadap target pemerintah membawa pulang uang warga negara indonesia (WNI).

”Pelaku pasar memandang positif pertumbuhan ekonomi. Tren indeks meningkat dari sisi harga saham meski ada sedikit koreksi. Itu menunjukkan optimisme pasar tetap stabil,” tutur Kepala Eksekutif Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida.

BACA JUGA: Investor Lepas Portofolio, IHSG Ambruk ke Zona Merah

Jumat (9/9) kemarin, IHSG melemah 1,09 persen atau 58,57 poin menjadi 5.312. Menurut Nurhaida, fluktuasi indeks saham masih tergolong wajar. Tidak mungkin indeks selama seminggu naik terus.

Ada kalanya terjadi profit taking alias melakukan ambil untung. ”Naik turun di ranah pasar modal itu seni. Justru tidak menarik dan tanpa tantangan kalau Indeks naik melulu,” imbuhnya.

BACA JUGA: Wow! Proyek Prestisius Tommy Soeharto

Optimisme pasar, kata Nurhaida, ditunjukkan dengan adanya WNI tengah memproses pengalihan harta untuk investasi pada produk DIRE dan RDPT. Nurhaida memperkirakan, repatriasi masuk dalam jumlah besar pada periode September dan Oktober.

”Kami terus pantau perkembangan dana masuk. Sebab, instrumen investasi kami siapkan sangat lengkap. Baik itu saham, obligasi, Surat Berharga Negara (SBN), RDPT, dan lainnya,” urai Nurhaida.

Jumlah repatriasi modal masuk besar-besaran tentu akan meningkatkan likuiditas pasar.

Baik di sisi perbankan atau sektor keuangan lain, termasuk non keuangan, sektor riil, serta lainnya. ”Likuiditas meningkat akan berpengaruh besar terhadap perkembangan pasar,” ucapnya. (far/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hemat Biaya Rp 6,8 triliun Himbara Sinergikan Sistem Pembayaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler