jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut penyidik Bareskrim tengah mendalami dugaan penggelapan dana umat di organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Menurut Dedi, tim Bareskrim bergerak tanpa ada laporan dan sekarang tengah melakukan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket).
BACA JUGA: Polri Gandeng PPATK Usut Aliran Dana Khilafatul Muslimin
“Belum ada laporan, masih penyelidikan pulbaket dulu,” ujar Dedi ketika dikonfirmasi, Senin (4/7).
Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana menyebutkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan pihaknya terhadap aliran dana ACT diduga ada penyalahgunaan untuk kepentingan pribadi dan terkait dengan dugaan aktivitas terlarang.
BACA JUGA: Gaji Petinggi ACT Gede Banget, Presiden Pun Bingung
Menurut dia, PPATK sudah sejak lama melakukan analisis terhadap transaksi keuangan ACT.
Hasil analisis itu pun telah diserahkan kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
BACA JUGA: Kabar Penyelewengan Dana Bikin Heboh, Presiden ACT Minta Maaf, Simak Kalimatnya
“Kami mengindikasikan ada transaksi yang menyimpang, tujuan dan peruntukannya serta pihak-pihak yang tidak semestinya,” kata Ivan.
Terkait indikasi adanya penyalahgunaan atau penyimpanan dana umat di tubuh ACT untuk kepentingan pribadi dan terkait dengan dugaan aktivitas terlarang, perlu pendalaman dari aparat penegak hukum.
“Transaksi mengindikasikan demikian namun perlu pendalaman oleh penegak hukum terkait,” kata Ivan.
Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi pada hari yang sama menyebutkan pihaknya tengah mendalami adanya dugaan penyelewengan dana ACT untuk aktivitas tindak pidana terorisme.
“Permasalahan ini masih dalam penyelidikan Densus 88,” kata Aswin. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petinggi ACT Diduga Tilap Uang Donatur, Kiai Cholil: Sungguh Menyakitkan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan