jpnn.com, JAKARTA - Rasa penasaran Daniel Mananta terhadap sosok Ustaz Abdul Somad (UAS) terobati. Dia bisa duduk bersama ulama kondang tersebut sambil berdiskusi membahas masalah ajaran Islam.
Salah satu topik hangat yang dibahas keduanya adalah radikalisme. Daniel menanyakan pandangan UAS terhadap radikalisme.
BACA JUGA: Fraksi PDIP Soroti Insiden UAS Ditolak Singapura, Singgung Pesanan
"Saya ingin tahu pendapat Ustaz Somad soal radikalisme, apalagi kasus penolakan ustaz di Singapura dikaitkan dengan hal tersebut," kata Daniel dalam podcast Daniel Mananta Network dikutip Sabtu (3/9).
Menjawab pertanyaan Daniel, Ustaz Somad mengatakan radikalisme adalah isu yang sangat menarik untuk dijadikan pelabelan. Ketika ada yang tidak suka dengan seseorang, maka dikatakan radikal, pengikut aliran radikal.
BACA JUGA: Gatot Nurmantyo Datangi MPR, Ungkit Kasus UAS dan Wibawa Negara yang Sudah Menurun
Biasanya kalau tidak disukai akan dicarikan kata paling enak untuk pelabelan. Namun, UAS menuturkan orang lupa bahwa bad news, good news. Artinya, berita yang tidak baik itu adalah iklan gratis.
"Kenapa percaya medsos, buzzer, dan pernyataan orang yang gagal paham. Kalau orang tidak paham, saya kasih paham," ujarnya.
BACA JUGA: Gatot Cs Temui HNW di Kompleks Parlemen, Bahas Pilpres dan UAS
Jawaban UAS itu sontak diaminkan Daniel. Host Indonesian Idol itu membenarkan pelabelan adalah pembunuhan karakter.
Dia juga sepakat dengan pernyataan UAS bahwa setiap agama ada kelompok ekstrem. UAS menyatakan kajilah semuanya mulai dari ekstrem Hindu, Buddha, Kristen, dan Islam.
"Namun, apakah harus di-sweeping. Hanya karena digigit semut lantas dibakar satu pohon. Itu tidak adil, mana itu kasih sayang," ucap Ustaz Somad.
UAS menambahkan seharusnya dirinya dikaji apakah radikal atau tidak. Tontonlah ceramah UAS dari A sampai Z dan tidak boleh sepotong-sepotong. Lalu, datangi kampungnya, lihat siapa saja kawannya.
"Saya bertetangga dengan nonmuslim dan tidak ada konflik," ucapnya.
UAS kemudian mengingatkan Daniel bahwa dengan keduanya duduk bersama, berdiskusi, dan bukan dari aliran ekstrem akan muncul berbagai pandangan dari penonton. Mereka akan berpikir macam-macam.
"Pertama, mungkinkah Somad tidak radikal lagi. Kedua, Bang Daniel berarti sudah jadi radikal," kata Ustaz Somad.
Jawaban UAS yang tidak terduga itu direspons cepat Daniel. Dia mengangkat kedua tangannya ke atas sambil mengucapkan alhamdulillah
Daniel mengajak UAS berfoto bersama dan akan menuliskan caption khusus.
"Nanti, habis podcast foto bersama ya, Ustaz. Saya tuliskan caption-nya alhamdulillah Daniel bakal dapat hidayah," kata Daniel bersemangat.
Melihat tingkah Daniel, Ustaz Somad hanya senyum dan tertawa kecil. (esy/jpnn)
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Mesyia Muhammad