Dansesko TNI Sebut Asing Serang Indonesia Lewat Kelompok LGBT

Kamis, 24 November 2016 – 05:47 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BANDUNG - TNI mendeteksi adanya upaya pihak asing melemahkan Indonesia menggunakan metode proxy war. Serangan proxy war ini disusupkan melalui berbagai lini kehidupan. 

"Lepasnya Timor Timur dari Indonesia adalah salah satu contoh serangan pihak asing dalam proxy war," kata Komandan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Letnan Jenderal Agus Sutomo di Bandung, Rabu (23/11).

BACA JUGA: Ssst.. PDIP Sudah Dilobi Golkar untuk Posisi Ketua DPR

Disebutkannya gerakan separatis, demonstrasi massa, peredaran narkoba dan konflik horizontal di beberapa wilayah juga tak lepas dari peran tangan-tangan asing. 

Bahkan peredaran makanan dan obat-obatan palsu juga bagian dari serangan tersebut. 

BACA JUGA: Menhub Minta Swasta juga Terlibat dalam Uji KIR Berkala

"Maraknya peredaran makanan yang dibubuhi zat-zat berbahaya bagi kesehatan, peredaran obat-obatan palsu hingga kejadian vaksin palsu, merupakan bagian dari proxy war dalam upaya melemahkan ketahanan bangsa dari dalam," terangnya.

Agus juga mengungkapkan adanya serangan terhadap kebudayaan bangsa. Trend seks bebas, hingga munculnya kelompok lesbian, gay, biseks dan transeksual adalah beberapa contohnya.

BACA JUGA: Seluruh Komponen Bangsa Diajak Gunakan Ikat Kepala Merah Putih, Berkumpul dan...

"Generasi muda disusupi dengan gaya hidup hedonis dan pergaulan seks bebas dan seks sesama jenis. Ini merupakan proxy war untuk menghancurkan moral generasi muda Indonesia," sebut Agus.

Dampak proxy war, kata dia, benar-benar merusak sendi-sendi kehidupan. Mulai dari kerusakan lingkungan akibat pembalakan liar, perubahan iklim, kerusakan mental generasi muda akibat narkoba, hingga serangan terhadap imunitas tubuh yang ditengarai muncul akibat praktik seks bebas.

"Ancaman virus HIV/AIDS sebagai dampak seks bebas dan sesama jenis tak dapat dihindari. Serta penyakit lainnya yang diakibatkan oleh peredaran makanan yang disusupi zat berbahaya dan juga peredaran obat-obatan palsu," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Disepelekan Pentingnya Uji KIR Berkala


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler