jpnn.com - JAKTIM – Banjir kembali melanda Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (23/5). Padahal, Jakarta Timur sama sekali tak diguyur hujan. Seperti biasa, banjir setinggi dua meter itu merupakan kiriman dari Bogor, Jawa Barat.
Warga Kampung Pulo ternyata tidak kaget dengan datangnya banjir tiba-tiba itu. Sebab, kampung mereka dikenal sebagai daerah langganan banjir. Seperti biasa, warga bertahan di rumah masing-masing. Warga baru akan mengungsi jika ketinggian air mencapai 5-6 meter. Lantai dua yang dimiliki hampir seluruh rumah milik warga menjadi tempat mengungsi. Warga juga mengevakuasi perabotan ke lantai dua.
BACA JUGA: Mantan Kadishub DKI Kecewa tak Dibela Jokowi
Karena terbiasa dengan banjir, sebagian warga juga memiliki perahu karet. Dengan perahu itulah, mereka beraktivitas keluar-masuk kampung. ’’Sudah biasa (banjir setinggi dua meter, Red). Aktivitas memang sedikit terganggu. Tetapi, kami tetap di sini, tak mengungsi,’’ ujar Joko Supriyono, 44, salah seorang warga RT 03/03 Kampung Pulo.
Sepanjang bulan ini Kali Ciliwung meluap dua kali dengan ketinggian dua meter. Pada Jumat pekan lalu (16/5) kali tersebut meluap dengan ketinggian 1,5 meter. Nah, kemarin air kiriman dari Bogor kembali menerjang permukiman warga sekitar pukul 02.00. Ketinggian banjir mencapai dua meter dengan radius 15 meter dari bibir kali. Genangan baru surut menjelang petang.
BACA JUGA: Tersangka Transjakarta: Jokowi Lakukan Pembiaran
Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu mengungkapkan, belum ada warganya yang mengungsi akibat banjir itu. Meski demikian, pihaknya tetap menyiapkan lokasi pengungsian. Misalnya, di kantor suku dinas kesehatan (Sudinkes) Jaktim dan kantor RW yang tidak terkena banjir.
Bambang merinci, banjir menggenangi 53 RT yang tersebar di RW 01, 02, 03, 04, 05, 07, dan RW 08 Kampung Melayu. ’’Yang terkena dampak banjir itu sebanyak 2.775 KK (kepala keluarga) atau 7.543 jiwa,’’ jelasnya.
BACA JUGA: Udar Pristono: Dari Dulu Saya Tinggal di Menteng
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur pada Kamis malam lalu (22/5) membuat kawasan Kedoya dilanda banjir. Sedikitnya 500 rumah di 5 RT dan RW 05, Kelurahan Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi.
Lurah Kedoya Selatan Nuraini Silviana mengatakan, genangan setinggi hampir 70 sentimeter di wilayah terjadi akibat luapan Kali Pesanggarahan. Luapan sungai lantas menggenangi rumah warga sejak pukul 01.00.
Banjir maupun ketinggian air Kali Pesanggarahan mulai surut sekitar pukul 06.00 kemarin. Namun, sekitar pukul 09.00 Kali Pesanggrahan meluap lagi sehingga kembali membanjiri rumah-rumah warga dengan ketinggian sekitar 70 sentimeter. ’’Saat ini saya masih menunggu laporan. Tetapi, berdasar data sementara, rumah yang terendam berjumlah lebih dari 500,’’ kata dia.
Dia menjelaskan, luapan air Kali Pesanggrahan tidak hanya menggenangi wilayahnya. Jalan Kembangan Raya, tepatnya di seputar kawasan Panti Sosial Kedoya, juga terendam setinggi 40 sentimeter. Akibatnya, arus lalu lintas menuju Kedoya Selatan maupun sebaliknya macet.
Meski begitu, dia mengatakan, warga tak sampai mengungsi akibat genangan banjir. Warga hanya berusaha menyelamatkan barang-barang dan pakaian ke lantai dua rumah mereka.
Hingga kemarin pihaknya masih mendata jumlah hunian yang terendam banjir. Dia juga berkoordinasi dengan instansi terkait seperti suku dinas (sudin) sosial, sudin kesehatan, dan satpol PP untuk membantu warga yang menjadi korban banjir. ’’Sudin sosial dan kesehatan sudah mempersiapkan makanan dan obat-obatan jika ada warga yang terserang penyakit,’’ jelasnya. (yuz/gum/co1/oni/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok: Prabowo Biasa Dicaci, yang Bahaya Pak Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi